Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Takdir Penguntit

27 Februari 2023   06:13 Diperbarui: 27 Februari 2023   06:39 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash.com/@qrenep


Aku adalah kegelapan  
dengan cahaya aku bersekutu
agar di setiap sudut dan gang kau lihat wujudku

Aku di belakangmu
mengintip penderitaan di depanmu
dan kubiarkan kau menyeretku
selama aku bisa mencengkerammu.

Aku adalah kejahatan
dengan kebaikan aku bersekutu
agar tercipta keseimbangan dalam jiwamu
dan kau rasakan tajamnya tanduk serta duri-duriku

Lewat sepi aku menguntitmu
menggenggamku di  tanganmu
untuk aku bisa berlari ke depanmu

Aku adalah bulan,
bersekutu dengan mentari
karena malam pun butuh terang
dan sinarku mampu menerangi

Aku adalah bayangan.
cahaya sekutuku
di sudut dan gang-gang aku sembunyi
Berbaur dengan sepi

Dalam baringmu aku terjaga
menanti lelap menutup mata
lalu kupadamkan terangnya malam

Aku mungkin bertanduk dan berduri
menggenggam tapi membiarkanmu berlari.
namun takkan pernah kubiarkan kau terjatuh
karena aku tahu, menangkapmu aku tak mampu.

Baca juga: Kutukan Luxor

Namaku bukan kegelapan.
Namaku bukan kejahatan.
Bukan juga bulan.

Bayangan, begitu panggilanku
dan menguntitmu
sudah menjadi takdirku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun