Serangan Pearl Harbor memicu ketakutan akan keamanan nasional Amerika terutama di West Coast area. Pemerintah Amerika pada saat itu khawatir warga keturunan Jepang akan bertindak sebagai mata-mata pemerintah Jepang.
Bulan Februari 1942, hanya dua bulan setelah terjadinya serangan, Presiden Theodore Roosevelt, sebagai panglima tertinggi saat itu mengeluarkan Perintah Eksekutif 9066, sebuah kebijakan yang sangat drastis terhadap para imigran dari Jepang, baik itu yang belum atau sudah menjadi warga negara Amerika.
Orang-orang Jepang atau keturunan Jepang-Amerika terpaksa meninggalkan rumah dan harta benda mereka untuk tinggal di kamp-kamp konsentrasi selama Perang Dunia II.
Pada rentang tahun 1942 hingga 1945, terdapat 10 kamp yang dibuka, menampung sekitar seratus dua puluh tujuh ribu orang Jepang-Amerika, di California, Arizona, Wyoming, Colorado, Utah, dan Arkansas.
Heart Mountain Center Camp dibangun saat musim panas 1942 di atas tanah seluas 46.000 hektar milik Biro Reklamasi, sebagai salah satu kamp penahanan di negara bagian Wyoming.
Sekitat 740 hektar dari bagian properti itu digunakan untuk membangun 650 bangunan, terdiri dari 450 barak tersebar di 20 blok yang dipisahkan oleh jalan tak beraspal. Pada setiap blok terdapat 22-24 bangunan barak, dua mess hall, dua bangunan tempat jamban dan fasilitas laundry, serta dua bangunan rekreasi.
Kawat berduri memagari seluruh area kamp dilengkapi dengan sembilan menara penjaga beserta penjaganya yang bersenjata lengkap untuk memastikan tidak ada yang bisa melarikan diri dari sana.
Setiap tahanan diberikan satu dipan dengan dua selimut. Kondisi di kamp ini sangat dingin dan berangin pada musim dingin dan sangatlah panas di musim panas.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan, Para tahanan bercocok tanam di lahan pertanian seluas 1.100 hektar di sudut tenggara properti.
Sekitar sepuluh ribuan orang Jepang atau Jepang-Amerika secara paksa dipindahkan dari rumah mereka di Washington dan California tanpa membawa apa-apa kecuali yang melekat di tubuh mereka dan dibawa untuk tinggal di kamp tersebut.