November 1995. Saat pertama kali saya mengunjungi kampungnya Paman Sam. Jalan-jalan ke Amerika? Kebanyakan duit? Nggak juga! Sebutlah itu semacam "rezeki nomplok". Boss waktu itu sering mendapat undangan ke luar negeri, entah itu dari perusahaan maskapai penerbangan, agen tur di luar negeri dan masih banyak lagi.
Siang itu boss memanggil saya untuk sebuah kejutan.
"Jalan-jalan gih ke Amerika, jangan kerja terus!" ucap beliau sambil menyodorkan sebuah undangan dari salah satu maskapai penerbangan Internasional. Transportasi, biaya penginapan dan tur ditanggung pihak yang mengundang. Para undangan hanya dikenakan biaya tiket pp dengan diskon 75%. Sebuah tawaran yang sulit ditolak.
Meski diskon tiket ppnya besar, tapi tetap saja harus dibayar dengan uang, kan? Lha, fulus dari mana saya? Sengaja undangan saya baca pelan-pelan, karena otak saya butuh waktu untuk memikirkan alasan apa yang tepat agar bisa menolak tawaran Boss.
"Saya tidak bisa pergi, jadi kamu mewakili, nanti semua biaya saya tanggung, termasuk biaya visa!" kata Boss lagi, seolah ia mengerti apa yang sedang saya pikirkan.
Mendengar itu, jantung saya sempat berhenti beberapa detik. Kaget! Boss saya orangnya tegas tapi memang hatinya baik banget.
Singkat cerita, berangkatlah saya ke Amerika. Setelah mengunjungi beberapa tempat di negara bagian California, akhirnya saya tiba di negara bagian Nevada. Menginap di sebuah hotel megah, Luxor.
Luxor Hotel and Casino dibangun pada tahun 1993, masih relatif baru saat saya menginap di sana. Hotel megah dengan 4300an kamar itu berbentuk piramida lengkap dengan replika aliran sungai Nil di dalamnya yang memungkinkan para tamu melakukan tur keliling piramida untuk menyaksikan berbagai artefak dan karya seni yang dikumpulkan pihak Luxor Hotel.
Perjalanan menuju ke kamar saya nomer 30018 yang terletak di lantai 30 dengan menggunakan lift terasa sangat aneh. Saya seolah tidak bisa berdiri tegak. Badan cenderung miring. Mungkin ini disebabkan oleh struktur bangunannya yang berbentuk piramida.
Ruangan kamar cukup besar, bahkan terlalu besar kalau hanya dihuni oleh satu orang saja. Selain kemegahannya, tidak ada yang aneh di sana, kecuali saat malam menjelang. Suara bising terdengar di dalam kamar. Jenis kebisingan aneh yang tidak dapat saya redam hanya dengan menutupi kepala dan telinga dengan beberapa bantal.