Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mansion Angker Itu Akhirnya Menjadi Sebuah Atraksi Wisata

28 April 2022   19:07 Diperbarui: 20 Mei 2022   04:44 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangunan menjulang di sudut West Broadway dan Union Street di Gardner, Massachusetts, Amerika Serikat,  S.K. Pierce Mansion memang menarik perhatian. Dari luar, terlihat dindingnya berwarna kombinasi abu-abu dan krem serta jendelanya berwarna hitam, Mansion bergaya klasik Victoria ini tampak sempurna sebagai rumah angker.

Dilihat dari dalam, bahkan lebih angker lagi. Saking angkernya, pasangan yang pernah membeli dan menjadi pemilik mansion dari tahun 2008 hingga 2015 hanya sanggup menempatinya selama dua tahun saja, sebelum akhirnya mereka merasa tidak punya pilihan selain pindah.

Anak tangga di dalam mansion. Sumber : Zillow.com
Anak tangga di dalam mansion. Sumber : Zillow.com
Stephen Taylor mendirikan toko furnitur pertama di South Gardner sekitar tahun 1830, tetapi kemudian dijual ke kakak-beradik Jonas Pierce dan Sylvester Knowlton Pierce (S.K. Pierce). Sementara Jonas tidak bertahan lama dalam bisnis tersebut,  S.K. Pierce mengambil alih toko itu bahkan lalu mendirikan pabrik furnitur di South Main Street serta di 104 East Broadway, Massachusetts ditahun 1850-an.


Sekitar tahun 1820, S.K. Pierce "membeli sebuah rumah di sudut Union Street dan West Broadway, lalu memindahkan rumahnya dan membangun mansion di atas fondasinya. Konon dibutuhkan waktu 1,5 tahun, dengan 200 orang yang bekerja sepanjang waktu, untuk membangunnya.

Salah satu yang unik dari mansion ini adalah tangga melingkar yang mengarah ke "widow's walk" di lantai empat. Selain itu,  mansion ini pernah memiliki terowongan bawah tanah yang mengarah ke sebrang jalan menuju ke pintu masuk pabrik furnitur milik S.K. Pierce.

Mansion seluas 619 meter persegi, dilengkapi dengan fitur-fitur yang tergolong canggih pada masa itu, termasuk penerangan menggunakan gas di setiap kamar, tungku Winthrop besar(penghangat ruangan) dan kran air di seluruh ruangan. Tapi Pierce hampir tidak punya waktu untuk menikmati hasil kerja kerasnya sebelum tragedi terjadi.

Hanya dua minggu setelah menempati mansion tersebut, istri S.K. Pierce, Susan, meninggal karena infeksi bakteri pemakan daging. Sayangnya, dia bukanlah anggota keluarga Pierce terakhir yang meninggal di rumah itu.

Setelah S.K. Pierce meninggal (di mansion) pada tahun 1888, tempat itu diwariskan kepada istri keduanya, Ellen Pierce, yang juga akhirnya meninggal di sana. Ketiga putra S.K. Pierce menghabiskan waktu bertahun-tahun bertengkar memperebutkan harta gono-gini, hingga kedua putra tertua hengkang dari sana.

Mansion dan bisnis furnitur jatuh di bawah kendali si putra bungsu, Edward Pierce, sayangnya tidak menghasilkan kesuksesan atau kebahagiaan. Tragisnya, putrinya yang berusia dua tahun, Rachel Pierce, meninggal dunia di mansion itu karena infeksi bakteri. Ditambah adanya great depression menyebabkan kekayaan keluarganya habis.

Baca Juga : “Shades of Death Road” Jalan Bernuansa Kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun