Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Room 8" Kucing dalam Sejarah Seni dan Literasi

14 September 2021   05:20 Diperbarui: 14 September 2021   07:03 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : John Malmin, Los Angeles Times 14/9/1964

Batu nisan Room 8. Sumber : Thegreatcat.org
Batu nisan Room 8. Sumber : Thegreatcat.org
Dana yang terkumpul ternyata tidak hanya memadai untuk sekedar penguburan layak tapi juga tempat peristirahatan bergengsi, The Los Angeles Pet Memorial Park, tempat di mana para selebritis menguburkan binatang kesayangan mereka.

Dana tersebut bahkan juga cukup untuk membiayai batu nisan yang bagus dan terbesar di pemakaman binatang peliharaan para selebritis itu.

Untuk mengenangnya Pihak Sekolah Dasar Elysian Heights membuat lukisan mural "Room 8" pada dinding luar sekolah dan foto-foto “Room 8” bersama anak-anak di sekolah itu terpampang di  sepanjang lorong sekolah tersebut.

Pada tahun 1972, The Room 8 Memorial Cat Foundation didirikan oleh seorang wanita pecinta kucing di Pasadena, California. Yayasan non-profit ini menyediakan tempat penampungan kucing-kucing  yang terlantar.

"Room 8" kini telah berbaring dengan damai diantara para kucing-kucing milik selebriti. Ironisnya, kucing jalanan itu memiliki nisan yang paling terbesar dan makamnya menjadi tempat yang justru paling banyak dikunjungi ketimbang makam peliharaan milik selebriti Hollywood lainnya di sana.

Sumber : Thegreatcat.org

Widz Stoops, PC - USA 9.13.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun