Setelah jam istirahat berakhir. Pelajaran kembali dimulai. Kucing kurus itu tidak beranjak pergi, melainkan tetap diam di kelas hingga pelajaran usai. Begitu dan terus begitu. Setiap hari.
Dimusim panas, saat liburan sekolah tiba, kucing jalanan inipun ikut berlibur. Dengan kata lain, ia tidak terlihat mengunjungi sekolah hingga anak-anak selesai liburan dan sekolah kembali dimulai, barulah kucing jalanan tersebut terlihat mendatangi sekolah dan memasuki kelas favoritnya, ruangan 8.
Rutinitas kucing jalanan ini menarik perhatian pihak sekolah dan kemudian menjadikannya sebagai "Mascot" sekolah itu. Mereka bahkan menyediakan anggaran khusus untuk membeli makanan kucing.
Pihak sekolah juga menunjuk seorang anak sebagai "Official Cat Feeder" atau petugas resmi bertugas memberi makan kucing jalanan itu. Jabatan tersebut menjadi sebuah jabatan penting dan diidam-idamkan oleh anak-anak di Sekolah Dasar Elysian Heights.
Meski Kucing kurus yang lambat laun menjadi gembil tersebut mulai mengunjungi ruangan lainnya di sekolah itu, namun pihak sekolah memutuskan untuk memberinya nama "Room 8"
Disamping memilih untuk mengadopsi sekolah itu, "Room 8" juga telah mengadopsi keluarga Nakano, sebagai tempatnya menghabiskan waktu usai sekolah atau saat liburan sekolah.
Cerita tentang "Room 8" terus merambah ke seluruh pelosok negeri. Tahun 1962 Look Magazine meluncurkan tiga halaman artikel dengan judul Room 8: The School Cat. "Room 8" juga masuk dalam fitur sebuah acara TV dokumenter, Big Cat, Little Cat.
Tahun 1966, Virginia Finley dan Beverly Mason memublis bukunya yang berjudul A Cat Called Room 8. Sepanjang hidupnya "Room 8" telah menerima sekitar 10.000 surat dari fansnya.
"Room 8" menghembuskan nafasnya yang terakhir pada tanggal 13 Agustus 1968 saat sedang menghadiri "Summer School". Ia berusia 21 tahun.Sangat tua untuk ukuran seekor kucing.
Para pencinta kucing di pelosok negeripun dirundung duka. Terutama anak-anak di Sekolah Dasar Elysian Heights. Mereka menggalang dana untuk memberikan tempat penguburan yang layak bagi "Room 8".
Baca juga : Para Polydactyl di Balik Kesuksesan Earnest Hemingway.