Adegan terakhir yang terkenal itu dieksekusi secara ahli, tetapi inti sebenarnya dari The Shining adalah adegan penting di mana Duvall menghadapi Nicholson di tangga, mengayunkan pemukul bola kasti. Adegan itu penuh dengan ketegangan yang menyiksa karena Kubrick dan Johnson benar-benar menjaga ketegangan itu.
Andai adegan yang sama ada pada film horor lain, pertanyaannya adalah, dapatkah dia memukul monster itu dengan pemukul bola kasti? Tapi di film The Shining, pertanyaannya menjadi, apakah dia akan memukul suaminya dengan pemukul itu? Atau pada adegan lainnya, sayatan dari sebuah pisau lebih bikin deg-degan ketimbang segalon darah yang dihasilkan pada film-film horor lainnya.
The Shining mungkin bukan film terbaik Kubrick tapi ini adalah filmnya yang paling sempurna, film di mana bakatnya digunakan dengan sangat ahli untuk sebuah cerita yang kemudian sering dijadikan sebagai barometer, setiap kali kita membicarakan tentang film horor psikologis yang hebat.
Coba deh tonton The Shinning. Setelah itu tanya pada diri sendiri, apakah ini adalah film yang kalian akan tonton lagi dikemudian hari? "REDRUM!" kalau saya bilang rasanya sih,iya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H