Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Surat untuk Erin

26 Februari 2020   07:11 Diperbarui: 12 Desember 2020   21:11 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Erin,

Sepertinya baru kemarin menjelang ulang tahunku kau menceritakan inspirasi Mak Joy tentang kehidupan, yang kemudian kau toreh lewat penamu.

" Hidup itu adalah mengindahkan apa yang sudah seharusnya indah. Melihat dunia tidak hanya dari satu sisi, namun lihatlah kepada empat arah mata angin, kemudian temukan penawaran hidup yang sesungguhnya ada di antara ke empat arah mata angin tersebut"

Begitu tulismu. Dera sakit seolah jadi pemicu semangat untuk peduli terhadap orang di sekitarmu. Tulisanmu adalah kado ulang tahun terindah yang tak akan pernah kulupakan.

Kepergian abadi itu bagai pencuri yang menyelinap lewat diksi-diksi dan kemudian mencurimu dari kami tanpa peringatan. Kau adalah harta yang tercuri itu dan tak akan dapat terganti.

Aku di sini, juga sahabat lain para penyandang pena akan sangat kehilanganmu. Walau sua diantara kita tak akan pernah ada, namun getar-getar aksaramu telah menjadi suatu rindu yang nyata pemberi semangat jiwa.

Saat surat ini kutulis, aku yakin kau telah selesai menjelajahi empat arah mata angin itu dan telah tiba pada tempat di mana bidadari-bidadari cantik bergaun tipis bunga-bunga penuh renda warna ungu yang dengan setia menunggumu.

Izinkan senyum dan ikhlasku mengiringi karena kutahu prasasti pengabdianmu telah terukir lewat literasi di jagad fana ini.

Ashes to ashes, dust to dust, may your soul rest in peace!

So long, Erin...

Widz Stoops - 26 February, 2020 - USA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun