Waktu memang tak selalu berpihak pada kita
Kerinduanku ... keberadaanmu ..
adalah paduan kenyataannya
Bagiku secuil cerita tentangmu
hanyalah tumpukan kata yang sia sia
Walau harummu sering terngiang ...
Itu tak lebih dari sentuhan yang harus tertunda
Asa kini semakin menipis terkikis jarak
Rindu seakan bukan lagi suatu hak
Bahkan lelah pun tak pernah mampu mengusir segalanya
Getaran itu kembali hadir di ujung senja
yang lama tak pernah terasa
Putih mulusmu berayun di sudut kerling mata
Silhouette yang tak hentinya menggoda
Wahai kau pujaan nurani
Rinduku tak terbendung lagi ..
Hati semakin bising bertalu-talu
Meski raga tetap terpaku
Kuberanikan diri untuk memulainya
Lewat mata ...
Duh, semoga ini bukan fatamorgana ..
Sesaat kusentuh sunyimu tanpa bersuara
Ternyata memang nyata
Kamu... si renyah yang selalu ku damba
Produk buatan Indonesia
Kini didepan mata !
Aaahhh ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H