Akhir-akhir ini media sosial ramai menyoroti Dian Sastro yang dengan terbuka membicarakan tentang anak sulungnya yang autis. Sebetulnya Autism Awareness atau kesadaran akan autis ini sudah lama di galakkan. Bahkan pada tahun 2007 PBB telah mencanangkan tanggal 2 April setiap tahunnya sebagai World Autism Awareness Day.
Kondisi autis memang mempengaruhi hormon dan cara si penderita memproses emosinya. Tak heran kalau penderita autis sering kali mengeluarkan tantrum atau bahkan menyakiti orang lain tanpa disadarinya. Butuh terapi dan pengarahan khusus untuk mengelola emosi mereka menjadi suatu hal yang positif.
Pengarahan khusus tidak hanya berlaku bagi si penderita autis, tapi juga untuk kita semua agar tahu bagaimana cara berinteraksi dengan baik terhadap para penderita autis terutama saat mereka tidak dapat mengendalikan emosinya. Perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat menganggap ini sebagai hal yang serius. Pengarahan dan training khusus diberikan kepada karyawan tentang bagaimana cara berinteraksi dengan kustomer yang menderita autis.
Bicara tentang autis, saya teringat kejadian dua tahun lalu di Mount Dora, Florida tidak jauh dari tempat di mana saya tinggal. Sepasang suami istri yang berimigrasi dari Polandia mempunyai seorang anak laki-laki yang menderita autis.
Suatu ketika saat anak laki-lakinya tidak dapat mengendalikan emosi, tegang dan mengeluarkan tantrum, sang ibu berusaha menenangkannya dengan memberikan buku berisi gambar lukisan-lukisan. Sang anak pun membuka-buka buku itu dan terpaku pada halaman di mana terdapat gambar lukisan 'Starry Night' yang merupakan salah satu karya dari seorang pelukis terkenal di dunia Van Gogh. Semenjak itulah sang ibu menyadari bahwa lukisan ‘Starry Night’ ternyata membantu membuat anaknya tenang.
Tahun 2017, saat anaknya menginjak umur 24 tahun, pasangan suami istri tersebut menghadiahkan suatu yang istimewa dan lain dari yang lain, yaitu dengan menyewa seseorang untuk melukis dinding yang memagari sekeliling rumahnya dengan lukisan mural yang mirip lukisan 'Starry Night'. Tentu saja sebelum melakukan ini mereka harus mendapatkan izin dari Pemerintah setempat.
Mount Dora, kota kecil di Florida memang terkenal sebagai kota yang kaya akan seni dan lukisan mural adalah suatu hal umum yang banyak di temui di sini. Jadi dengan mudah izin tersebut dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Hanya saja Pemerintah setempat tidak pernah menyangka kalau dinding pagar yang di lukis mural tersebut bakal menyerupai lukisan 'Starry Night'.
Tidak hanya itu, lukisan tersebut menyita perhatian orang-orang yang melintasinya. Banyak mobil-mobil berhenti untuk mengambil poto lukisan di dinding pagar tersebut dan tentu saja ini menyebabkan macetnya jalan. Dengan alasan bahwa lukisan mural itu lebih menyerupai grafiti dan menyalahi aturan yang berlaku karena warna dinding pagar seharusnya senada dengan warna rumah, pemerintah setempat yang tadinya mengeluarkan izin kini malah berbalik menjatuhkan denda lebih dari sepuluh ribu dollar Amerika ditambah dengan perintah untuk mencat kembali dinding pagar agar senada dengan warna rumah mereka.
Dan terhitung sejak hukuman itu dikeluarkan, pasangan ini juga dikenakan tambahan biaya seratus dollar Amerika perhari sampai perintah tersebut di atas terpenuhi
Keputusan itu tidak dianggap enteng oleh pasangan suami istri tersebut, karena menghapus lukisan 'Starry Night' pada dinding pagar rumah yang justru dapat memberi ketenangan dan kedamaian bagi anaknya yang berkebutuhan khusus sangatlah tidak mungkin. Lalu apa yang kemudian mereka lakukan? Ya, dengan terpaksa mereka akhirnya memenuhi perintah itu dengan mengecat kembali pagar rumah dan membuatnya senada dengan warna rumah mereka.