Ada juga yang ditambah dengan petai. Sambal ini biasanya ditemukan di Sumatra dan Kalimantan, terutama di Palembang, Bengkulu, dan juga di Semenanjung Malaka.
Sambal Gandaria, sambal terasi dengan campuran potongan buah gandaria.
Sambal Goreng, cabai merah dan hijau, terasi dan garam, digoreng sebentar dalam minyak kelapa kemudian di taburi bawang goreng renyah. Sambal goreng kadang dibuat menjadi hidangan yang berbeda dengan menambahkan bahan-bahan lain, seperti sambal goreng ati (dicampur dengan hati potong dadu) atau sambal goreng udang (ditambah dengan udang).
Sambal Jenggot, sambal yang dicampur dengan parutan kelapa setara dengan urap.
Sambal Jengkol, sambal terasi yang dicampur dengan irisan jengkol goreng adalah khas makanan orang Sunda dan Cirebon.
Sambal Kalasan atau disebut juga Sambal Jawa. Mirip dengan sambal tumis, terdiri dari campuran cabai, tomat dan rempah-rempah lain yang ditumis dan menggunakan banyak gula aren, hingga memberikan warna coklat gelap dan rasa pedas manis.
Sambal Kacang, campuran cabai dengan bawang putih, bawang merah, gula, garam, kacang goreng, dan air. Biasanya digunakan sebagai bumbu untuk nasi uduk, ketan, sate atau otak-otak.
Sambal Kecap yang terdiri dari kecap manis, potongan cabai merah, tomat, bawang merah dan jeruk nipis, rasanya manis pedas dan biasanya digunakan untuk hidangan barbekyu.
Sambal Kemiri, adalah sambal yang ditambah dengan kemiri yang sebelumnya disangrai terlebih dahulu sebelum dihaluskan.
Sambal Lado Mudo atau Sambal Ijo, Sambal khas Sumatra Barat ini menggunakan cabai hijau, ditumis dengan udang kering, bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah lainnya. Walaupun sambal ini kurang begitu pedas dibandingkan dengan sambal biasa, tapi memiliki rasa segar yang melengkapi kekayaan makanan Sumatera.
Sambal Lampung, terbuat dari campuran cabai, tomat dan bawang putih.