Kembali ke sambal Nusantara, menurut hitungan si "mbah gugel" ada lebih dari 300 jenis sambal yang diracik Ibu Pertiwi kita dari mulai yang tidak begitu pedas hingga yang pedas sekali diantaranya adalah:
Sambal Andaliman, seperti sambal lado mudo dengan tambahan cabai andaliman.
Sambal Asam, yaitu sambal terasi dengan tambahan asam (tamarin).
Sambal Bajak atau sambal Banten ini adalah sambal yang digoreng dengan campuran bawang merah, bawang putih, kemiri, terasi, gula merah dan lain-lain.
Sambal Balado atau Sambal Minangkabau. Cabai merah atau cabai hijau dicampur bersama bawang putih, bawang merah, tomat merah atau hijau, garam dan lemon atau air jeruk nipis, kemudian ditumis dengan minyak.
Sambal Cibiuk adalah sambal khas desa Cibiuk, Garut, Jawa Barat ini terdiri dari cabai rawit hijau cincang, tomat mentah hijau, bawang merah, lengkuas, kemangi, lemon, terasi dan garam
Sambal Colo-Colo, khas Ambon ini terdiri dari kecap manis, cabai, potongan tomat, bawang merah dan jeruk nipis. Sangat cocok untuk hidangan barbekyu. Ada juga yang memvariasikannya dengan menambahkan mentega atau minyak sayur ke dalam sambal.
Sambal Dabu-Dabu dari Menado ini boleh dibilang sebagai salsanya Indonesia, terdiri dari campuran irisan cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, tomat, dituang dengan minyak panas, sedikit garam, perasan jeruk nipis dan kemangi.
Sambal Tempoyak terbuat dari durian yang difermentasi. Proses fermentasi biasanya memakan waktu 3 hingga 5 hari. Sambal tempoyak tersedia dalam dua variasi: mentah dan matang. Dalam variasi yang dimasak, cabai, bawang merah dan sereh yang ditumbuk digoreng dengan ikan teri, tempoyak dan daun kunyit (untuk aroma).