Mohon tunggu...
widiyanti kumalasiwi
widiyanti kumalasiwi Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

Halo!! Saya Widiyanti Kumala Siwi, saya adalah seorang mahasiswa yang sedang belajar menulis. selamat membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN 157 Sugihan Bersama DPL Berkolaborasi pada Acara Sosialisasi Stunting dan Memberikan Resep MPASI

27 September 2024   22:48 Diperbarui: 27 September 2024   22:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(27/9) Mahasiswa KKN dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 157 IAIN Kudus berkolaborasi dengan menyelenggarakan Sosialisasi Pencegahan Stunting dengan mengusung Team “Pemanfaatan Pangan Lokal Sebagai Mpasi Untuk Pencegahan Stunting” di desa Sugihan Kec. Toroh Kab. Grobogan.

Kepala Desa Sugihan, Bapak Eko Purnomo S.Kar Menyampaikan Harapan dan Apresiasi Atas terselenggaranya Acara ini. Beliau berharap bahwa dengan memberikan pemahaman stunting kepada Masyarakat, Angka anak yang Stunting khususnya di Desa Sugihan ini bisa berkurang.

Sosialisasi yang dikemas dalam bentuk seminar ini disampaikan Oleh Ibu Shofwatun Nada M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan sekaligus Narasumber pada Acara  tersebut. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat terkait apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan Stunting. 

Dosen Program Studi Biologi IAIN Kudus ini juga memberikan pemaparan tentang pentingnya pemenuhan gizi ibu hamil sampai menyusui. “Upaya pencegahan Stunting itu seharusnya dilakukan saat sebelum anak tersebut lahir. jadi disaat mengandung, pemenuhan gizi ibu hamil seperti protein,vitamin, dan karbohidrat harus terpenuhi dan pastinya harus selalu bahagia” tutur ibu Shofwatun Nada.

Selain Sosialisasi, mahasiswa KKN juga membuat pelatihan mengolah pangan lokal sebagai MPASI. Pada Acara ini mahasiswa mengambil pangan lokal yang ada di desa Sugihan yaitu Jagung. Jagung tersebut di olah dan dihancurkan lalu dicampur dengan Agar-agar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun