Mohon tunggu...
Rita Widiya Sari
Rita Widiya Sari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Keberanian untuk mengambil resiko adalah pilihan, dan kegagalan dalam resiko yang telah dipilih adalah awal dari sebuah kesuksesan yang sesungguhnya.🕊

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa sih, Pembelajaran Berdiferensiasi dan Bagaimana Penerapannya!

19 September 2024   12:23 Diperbarui: 19 September 2024   14:08 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo teman-teman, bagi yang pernah mengajar, pasti tidak asing dengan istilah pembelajaran berdiferensiasi. Namun bagi yang baru akan menjadi calon pengajar (calon guru) atau yang baru mendengar istilah ini, mungkin akan merasa asing.

Sebenarnya pembelajaran berdiferensiasi pada umumnya akan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Fokus dari pembelajaran ini memberikan kebebasan (keleluasaan) agar guru mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik sesuai dengan minatnya. Nah sampai sini sudah ada gambaran kan ya? Tapi untuk memahami pembelajaran ini secara keseluruhan,tentu perlu pemaparan secara mendalam.

Terutama berkaitan dengan apa sih pengertian pembelajaran berdiferensiasi menurut para ahli, ciri-ciri dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyiapkan pembelajaran berdiferensiasi, serta bagaimana contoh-contoh penerapan yang relevan. Poin-poin penting tersebut akan membantu pembaca untuk memahami pembelajaran berdiferensiasi secara utuh.

Oke, tidak perlu panjang lebar, ketiga hal penting tersebut akan dijabarkan satu persatu-satu pada pembahasan di bawah ini!

Pembelajaran Berdiferensiasi Menurut Para Ahli

Menurut Tomlinson (2001) Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta sidik sebagai individu. Atau bisa dikatakan juga bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik yang berbeda-beda.

Kemudian, menurut Mulyasa (2013), pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik berdasarkan kemampuan, minat, bakat, serta gaya belajar yang berbeda. Guru harus mampu mengenali potensi setiap peserta didik agar pembelajaran bisa berlangsung secara optimal dan sesuai dengan kondisi individu masing-masing.

Lebih lanjut, Munif Chatib (2015), mengatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya menyesuaikan cara mengajar dengan kemampuan akademis peserta didik, tetapi juga memperhatikan kecerdasan majemuk. Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda, dan penting bagi guru untuk mengidentifikasi bakat dan potensi masing-masing peserta didik agar pembelajaran menjadi bermakna dan relevan bagi mereka.

Secara garis besar, pembelajaran berdiferensiasi adalah metode pengajaran yang menyesuaikan proses belajar mengajar agar sesuai dengan kemampuan, minat, dan kebutuhan setiap peserta didik. Tujuannya adalah agar peserta didik bisa belajar dengan cara yang paling cocok untuk mereka, sehingga mereka merasa nyaman, tidak terbebani, dan tidak frustrasi. 

Setiap peserta didik belajar dengan cara yang berbeda-beda, mungkin lebih suka belajar melalui visual, sementara yang lain lebih cocok dengan mendengarkan atau melalui pengalaman langsung. Selain itu, tingkat pemahaman peserta didik juga berbeda-beda, ada yang cepat menangkap materi dan ada yang butuh lebih banyak waktu.

Kemudian sih apa ciri-ciri dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyiapkan pembelajaran berdiferensiasi? Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, bacalah paparan di bawah ini!

Ciri dan Hal yang Perlu Dilakukan untuk Menyiapkan Pembelajaran Berdiferensiasi

Dalam pembelajaran berdiferensiasi hal yang perlu di lakukan diantaranya:

  • Proaktif, guru telah merancang pembelajaran sejak awal untuk peserta didik yang berbeda-beda .
  • Berorientasi pada peserta didik, guru memberikan tugas berdasarkan tingkat pengetahuan awal peserta didik.
  • Mengutamakan kualitas, guru menyesuaikan kualitas tugas dengan kebutuhan peserta didik.
  • Berbasis asesmen, guru melakukan asesmen untuk mengetahui kondisi peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran.
  • Fleksibel, pengajaran dan penilaian menuntut fleksibilitas.
  • Pengelompokan berdasarkan kebutuhan, peserta didik dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Penilaian formatif, pembelajaran berdiferensiasi menggunakan penilaian formatif secara terus-menerus.
  • Tantangan yang sesuai, pembelajaran memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan dan minat peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun