Mohon tunggu...
Widiya Solihat
Widiya Solihat Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengejar Kebahagiaan

29 Oktober 2018   00:34 Diperbarui: 29 Oktober 2018   00:58 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dari pixabay.com

Kebahagiaan bergantung pada 'nilai' apa yang kita miliki. Nilai adalah segala sesuatu yang kita anggap penting. Misalnya, jika seseorang memiliki nilai kejujuran. Ia akan bahagia jika ia bisa jujur dalam situasi apapun. Ia tidak akan bahagia jika mendapat nilai memuaskan dalam ujian, tetapi hasil dari perilaku mencontek. Namun ia bisa tetap bahagia meskipun mendapat nilai kurang bagus tetapi hal itu merupakan hasil usahanya sendiri semaksimal yang ia mampu.

Oleh karena itu, milikilah nilai yang tidak dapat diukur, tidak sekadar materi yang dapat terlihat. Terkadang kita tidak bahagia, karena kita salah membandingkan. Kita salah membandingkan diri kita dengan orang yang memiliki hal yang kita 'tidak punya', dan hal yang kita 'tidak punya' itu merupakan sesuatu yang dapat diukur dalam angka. 

Cobalah kita membandingkan diri kita dengan orang lain bukan dari segi harta yang ia miliki, bukan dari segi penampilan fisik yang terlihat, bukan pula dari seberapa banyak followers-nya, nah lho. Tapi bandingkan diri kita dengan orang lain dari seberapa banyak kebaikan yang telah diperbuat, seberapa banyak diri kita bermanfaat untuk lingkungan sekitar, dan seberapa baik kualitas akhlak kita.

Di luar sana masih ada orang yang kekurangan harta namun dapat melanjutkan pendidikan, masih ada orang dengan fisik tak sempurna namun tetap berprestasi, dan masih ada orang yang berasal dari keluarga tak ideal namun pada akhirnya bisa membangun keluarga strategis. 

Semua ini tergantung pada pilihan kita, fokus kepada apa yang kita 'tidak punya' dan menjadikannya penyebab ketidakbahagiaan kita, atau memilih fokus kepada apa yang kita 'punya' dan memaksimalkannya sehingga membuat kita lebih bersyukur?

 "Orang yang benar-benar bahagia adalah ia yang tidak mengejar kebahagiaan."

Semoga apa yang membuat kita bahagia adalah sesuatu yang bernilai dan tak terhingga, sehingga kebahagiaan kita pun tak terhingga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun