Mohon tunggu...
Andika Widias Moro
Andika Widias Moro Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Menulis adalah hal yang menarik, pusing memikirkan ide, tapi bisa membuat ketagihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Secangkir Kopi

28 September 2019   20:33 Diperbarui: 28 September 2019   20:44 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya Andika Widias Moro

Secangkir Kopi

Detik waktu sudah berlalu tak disangka
Duduk santai beratap langit biru muda
Terlebih secangkir kopi hitam menambah warna
Kala jenuh meliputi jiwa yang hampa
Pencari perubahan pada pada suatu situasi

Ini hanyalah bualan dariku
Kata yang sudah ku simpan rapat
Namun keluar tak tertahan
Pada dunia yang tertekan selalu menyalahkan

Hanya secangkir kopi hitam ini menenangkan
Semetara waktu berdamai dengan dunia yang terhinakan
Jiwa-jiwa tersesat kini tersadarkan
Sesaat meminun secangkir kopi panas duduk tersandarkan
Inilah hal yang didambakan oleh jiwa-jiwa yang penuh kecewaan

Duduklah santai, bersandar
Lihat birunya langit hingga menjadi jingga
Duduklah santai, bersandar
Hingga matahari tergelincir hingga menghilang dari dunia

(Banjarbaru, 28 September 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun