Mohon tunggu...
Widi Wahyuning Tyas
Widi Wahyuning Tyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kadang sama menyenangkannya dengan nonton mukbang.

Hidup terasa ringan selama masih ada sayur bayam, tempe goreng, dan sedikit sambal terasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mi Instan Berpotensi Sebabkan Luka pada Anak-anak

8 November 2018   12:53 Diperbarui: 8 November 2018   14:01 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan dan mie instan adalah resep paling cocok untuk menghambat rasa lapar sekaligus rasa dingin yang menggigit kala hujan mengguyur. Semangkuk mie yang masih mengepul lengkap dengan telur, sayur, dan cabai sebagai pelengkapnya menjadi komposisi paling nikmat yang mudah dibuat.

Bagi saya yang masih ngekos, mie instan bisa dibilang adalah teman yang kerap menemani dan membantu saya menangkal rasa lapar ditengah tanggal tua maupun saat malas keluar untuk sekedar membeli sebungkus penyetan.

Mengonsumsi mie instan dengan jumlah tertentu mungkin tidak memberikan efek yang terlalu berarti bagi tubuh saya, namun tidak dengan anak-anak. Melansir CNNIndonesia, penelitian teranyar menunjukkan bahwa produk mie instan memiliki risiko yang lebih berbahaya jika diberikan pada anak-anak. Studi yang dilakukan di Amerika Serikat ini mendapati produk mi instan seperti ramen, mi, maupun sup menjadi penyebab satu dari lima luka yang dialami anak-anak. Hasil penelitian ini tak ayal membuat para ahli ramai-ramai mempertanyakan keamanan makanan tersebut.

Studi ini menganalisis data lebih dari 4500 luka yang ada pada anak berumur 4-12 tahun berdasarkan data dari National Electronic Injury Surveillance System dalam periode 11 tahun. Hasilnya, 972 luka berhubungan dengan produk mie instan atau setara dengan 21,5 persen dari total sampel. Temuan tersebut membuat para peneliti berestimasi bahwa mie instan menyebabkan 10 ribu pada anak di Amerika Serikat setiap tahunnya.

Selain itu, peneliti juga menemukan lebih dari 90 persen anak yang mengalami kulit terbakar akibat mie instan panas dibawa ke UGD. Beberapa diantaranya bahkan harus diopname hingga operasi. Sebagian luka tersebut dialami oleh anak umur 4-7 tahun dan terjadi pada bagian bahu hingga paha. Hipotesis sementara, luka ini terjadi karena terkena tumpahan mi instan yang masih panas.

Hal ini diperkuat oleh statement David Greendhalgh, kepala bagian yang menangani luka di Shriners Hospitals for Children Northern California, yang menyatakan bahwa banyak kasus luka bakar pada anak yang ditanganinya terjadi keran mie instan. Anak-anak menumpahkan mie instan tersebut dan mengenai tubuh mereka.

Tak dapat dipungkiri bahwa mie instan merupakan salah satu makanan yang digemari oleh seluruh kalangan usia, termasuk anak-anak. Hal ini membuat anak-anak mengalami kecanduan terhadap mie instan. Parahnya lagi, tak sedikit dari mereka yang tidak mau makan jika tidak dibuatkan mie instan. Hal ini tentu beresiko mengganggu pertumbahan dan daya pikir anak mengingat mie instan merupakan makanan yang penuh dengan msg.

Selain itu, saat menyantap mie instan, mereka cenderung aktif dan lebih senang makan sendiri tanpa disuapi. Hal ini lah yang membuat mie instan beresiko tumpah dan mengenai kulitnya, meski masih panas.

Tentu perlu pengawasan yang ketat dari para orang tua saat memberikan mie instan kepada anak untuk menghindari terjadinya luka. Selain itu, membatasi jumlah mie instan sangat diperlukan untuk menghindarkan anak dari kecanduan mie instan. Alangkah lebih baiknya lagi kalau anak-anak tak perlu dikenalkan mie instan pada usia dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun