Mohon tunggu...
Widi Wahyuning Tyas
Widi Wahyuning Tyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kadang sama menyenangkannya dengan nonton mukbang.

Hidup terasa ringan selama masih ada sayur bayam, tempe goreng, dan sedikit sambal terasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lawan Diabetes dengan Diet Vegan

7 November 2018   14:29 Diperbarui: 7 November 2018   14:38 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah atau glukosa yang tinggi. Banyaknya glukosa yang menumpuk di dalam darah karena tidak diserap dengan baik berimbas pada munculnya berbagai gangguan organ tubuh. Jika dibiarkan, diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang mengancam nyawa.

Umumnya, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yakni diabetes tipe 1 yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas penghasil insulin, dan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh sel-sel tubuh yang berubah menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga terjadi resistensi sel tubuh terhadap insulin.

Jika diabetes tipe 1 bisa berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, lain halnya dengan diabetes tipe 2 yang sering kali tidak disadari lantaran gejalanya yang cenderung tidak spesifik. Umumnya, penderita diabetes tipe 2 baru menyadarinya setelah bertahun-tahun.

Ini lah yang membahayakan. Gejala yang tidak terlalu menyiksa kerap kali dianggap sebagai hal yang biasa, sehingga penderita tidak menyadari ada penyakit yang bersarang dalam tubuhnya sembari tetap melakukan kebiasaan yang ternyata bisa memperparah penyakit tersebut tanpa sepengetahuannya.

Selain itu, diabetes juga tidak bisa disebut sebagai penyakit yang hanya menyerang orang tua. Kondisi ini pernah menimpa tetangga saya yang meninggal akibat diabetes pada usia 22 tahun. Ia baru menyadari jika dirinya terkena diabetes setelah 3 tahun. Setelah itu tubuhnya menjadi sangat kurus dan ia harus benar-benar menjaga tubuhnya agar tak terluka lantaran jika terluka sedikit saja akan sangat lama menyembuhkannya. Jari kakinya sampai diamputasi gara-gara luka yang sangat parah hanya karena tersandung.

Jika ditelisik ke dalam sabab musababnya, penyakit ini muncul karena kadar gula berlebihan akibat gaya hidup yang kurang sehat. Maka dari itu, perlu adanya perubahan pola hidup menjadi pola hidup sehat, dengan membatasi konsumsi gula, baik gula murni dari makanan maupun gula tambahan. Selain itu, kebiasaan minim mobilitas yang banyak dilakukan oleh orang-orang zaman kiwari juga meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

Mengutip CNNIndonesia, Khaled Al-Suwaidi adalah salah satu penderita diabetes yang didiagnosis menderita penyakit tersebut saat masih berumur 32 tahun. Hal itu membuatnya merubah pola hidupnya dari mulai tidur lebih awal, lebih berhati-hati memilih makanan, dan mulai rajin berolahraga. Selain itu, ia juga memperbanyak konsumsi sayur dan buah dalam jumlah besar.

Khaled juga bereksperimen dengan diet vegan. Tiga kali dalam seminggu, ia menjadi seorang vegan yang hanya mengonsumsi sayur-sayuran sebagai makanan hariannya.

3 tahun menerapkan kebiasaan tersebut ternyata tak sia-sia. Khaled merasa ada perubahan yang jauh lebih baik pada tubuhnya. Selain itu, energinya juga bertambah. Ia mengungkapkan bahwa kuncinya adalah diet sehat. 80 persen dari perubahannya terjadi karena diet, sementara 20 persen lainnya karena olahraga.

Sejatinya, diet vegan adalah jenis diet vegetarian dimana seseorang tidak mengonsumsi daging, telur, produk susu, serta semua produk olahan hewani. Selain itu, makanan yang diproses dengan produk hewani pun pantang untuk dikonsumsi. Jadi, sebagian besar asupan nutrisinya adalah dari sayur dan buah-buahan.

Memang sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa diet vegan memiliki sejuta manfaat untuk kesehatan. Pola makan yang sehat dengan mengonsumsi sayur-sayuran lama kelamaan bisa memangkas kadar gula yang ada di dalam tubuh. Kesadaran akan pentingnya hidupnya sehat ini seyogyanya sudah diterapkan sejak dini, mengingat penyakit jaman sekarang tak kenal usia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun