Mohon tunggu...
Widi Wahyuning Tyas
Widi Wahyuning Tyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kadang sama menyenangkannya dengan nonton mukbang.

Hidup terasa ringan selama masih ada sayur bayam, tempe goreng, dan sedikit sambal terasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Benarkah "Gadget" Bikin Cepat Tua?

26 Oktober 2018   17:36 Diperbarui: 28 Oktober 2018   10:11 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Technology is a useful servant, but a dangerous master. Saya sepaham dengan Christian Lous Lange soal ini. Teknologi sejatinya memang tricky, ia bisa bermanfaat namun sekaligus bisa membahayakan. 

Kita ambil gadget sebagai contoh mudahnya. Teknologi canggih satu ini bisa membuat kita terkoneksi dengan banyak orang di luar sana, namun juga membuat kita seolah tidak bersama dengan orang-orang disekeliling saat sudah memainkannya.

Di zaman kiwari seperti sekarang ini, hidup tanpa gadget adalah hal mustahil. Gadget ibarat kendaraan yang mempermudah mobilitas manusia. Tak hanya sebagai alat komunikasi, gadget juga menjadi alat untuk mengakses berbagai informasi.

Selain berdampak dalam hal hubungan sosial, gadget juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Hal ini tentu telah menjadi rahasia umum mengingat banyaknya kasus kematian yang disebabkan oleh gadget. Sebut saja seorang pria asal Banten yang meninggal saat mendengarkan musik menggunakan earphone dari ponsel yang sedang diisi daya baterainya baru-baru ini, berita handphone meledak di dalam jok motor, dan masih banyak lagi. Sementara gangguan kecil yang ditimbulkan oleh gadget diantaranya adalah gangguan pola tidur, mempersulit fokus, dan kerusakan mata. 

Rangkaian kasus tersebut tidak bisa membuat manusia berhenti menggunakan gadget, atau paling tidak mengurangi intensitas penggunaannya, karena ya memang gadget adalah kebutuhan.Selain itu, ada satu hal yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang, yaitu sinar biru dari gadget bisa membuat seseorang terlihat lebih tua! Wow!HEV atau High-energy visible lah penyebabnya. 

Sinar ini adalah bagian dari spektrum elektromagnetik berenergi besar. Sejumlah pakar kecantikan menegaskan bahwa dampak dari HEV ini sama buruknya dengan radiasi sinar UV yang bisa menyebabkan penuaan kulit wajah. 

Radiasi sinar UV mempercepat munculnya kerutan, flek hitam, dan hiperpigmentasi. Lebih parahnya lagi, sinar ini juga bisa mendorong sel kanker pada kulit untuk terus berkembang.Sinar biru mampu menghambat produksi kolagen di dalam kulit. 

Selain itu, sinar biru juga merangsang produksi melamin yang bisa menyebabkan radikal bebas. Nah, hal ini lah yang bisa berujung menjadi penuaan.

Dilansir dariCNNIndonesia, dokter kulit Andreas Birnie mengungkapkan bahwa sudah ada sejumlah data yang membuktikan dampak HEV pada kulit. Salah satunya adalah penelitian pada 2014 yang membuktikan bahwa hiperpigmentasi pada daerah dahi dan mata bisa muncul lebih banyak pada orang dengan kulit gelap yang sering terkena HEV dari gadget. 

Selain dari gadget, sinar biru juga berasal dari lampu neon dan TV LED. Maka dari itu, ada baiknya untuk mengurangi penggunaan barang-barang tersebut.

Waduh, pantas saja terkadang kulit masih saja bermasalah meski sudah dirawat. Ternyata, hal-hal kecil semacam ini malah bisa lebih mengancam tanpa kita sadari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun