Mohon tunggu...
Widi The Great Gubernur Roma
Widi The Great Gubernur Roma Mohon Tunggu... -

Seorang laki-laki yang memiliki tingkat keasalahan 0,000001% dan Seorang yang memiliki gelar The Great.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Strategi Bakar Jembatan/Perahu

24 November 2010   16:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kadangkala pada saat terdesak manusia menjadi orang yang sangat kuat dan berani. Sun Tzu pernah mengatakan jika menghadapi musuh yang terjepit dan putus asa lebih baik kita lepaskan. Kenapa? Karena ketika kita menghadapi orang yang sudah putus asa dan tertekan secara tidak langsung akan memunculkan keberanian dan kekuatan baru. Karena secara tidak langsung orang yang sedang tertekan dan putus asa tidak mempunyai beban apa2 lagi.
Gaius Julius Caesar sebagai salah satu komandan perang terbesar sangat memahami psikologis ini. Ketika Julius Caesar sampai pada pantai Brittania dia dengan tegas dan berani menyuruh pasukannya membakar semua kapal yang telah didaratkannya. kebingungan tentu menghampiri semua pasukannya, mengingat kapal yang akan dibakar adalah kapal yang nantinya juga dipakai dalam perjalanan pulang. Tapi 'kegilaan' Julius Caesar sangat berdampak pada keluarbiasaan.
Pasukan Caesar yang dalam pikirannya sudah terbentuk tidak bisa pulang bertarung lebih ganas. Julius Caesar telah berhasil membentuk pasukannya menjadi lebih berani karena posisi terjepit. Pasukan Caesar sadar mereka tidak mempunyai pilihan lain selain bertarung habis2an mengingat mereka tidak bisa lagi pergi atau kabur. Strategi ini di kenal dengan membakar jembatan.
Hal yang bisa kita petik dari kejeniusan seorang Julius Casear adalah sebuah keberanian yang luar biasa.
“Kekhawatiran akan menghambat tindakan, tiadanya tindakan menuntun pada tidak adanya pengalaman, tiadanya pengalaman menuntut kita pada ketidaktahuan dan ketidaktahuan akan melahirkan kekhawatiran”.   John C Maxwell

Jadi marilah kita semua 'membakar jembatan' yang dapat menghambat kehebatan dan kekuatan kita untuk menjadi seorang pemenang.
Dan semestinya dengan perjuangan yang tiada henti, tujuan kita akan tercapai. Disatu sisi ini adalah tindakan positif, tetapi di lain sisi, yang perlu kita perhatikan, adalah timing. Apakah timingnya tepat untuk kita membakar perahu?
sumber: http://winatajournal.blogspot.com/2010/08/strategi-bakar-jembatanperahu.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun