Mohon tunggu...
widi setiawan
widi setiawan Mohon Tunggu... -

saya adalah mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membalik Pemikiran Minus Plus Melalui Pameran Fotografi

21 Maret 2012   01:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:41 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Atma Jaya Photography Club (APC) dan PASTI Persma Atma Jaya mengadakan sebuah pameran esai foto dengan judul “Minus Plus” pada Sabtu (3/12/2011). Pameran ini mengangkat tema mengenai difabel. Pameran dilaksanakan di Lembaga Indonesia Prancis (LIP), Jalan Sagan 3 Yogyakarta. Pembukaan pameran Minus Plus bertepatan dengan hari difabel internasional yang jatuh pada 3 Desember 2011 dan pameran akan berakhir pada 5 Desember 2011.

Pameran dibuka sekitar pukul 19.30 dengan penampilan dari DAC (Deaf Art Community) yang juga merupakan salah satu subjek dalam pameran ini. Haryadi Suyuti, wakil walikota Yogyakarta, diundang untuk membuka pameran ini. Selain itu, diundang pula Wakil Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Mario Antonius Birowo, serta Maria Muslimatun yang merupakan perawakilan dari LSM yang bergerak menangani isu difabel.

Dinding galeri berukuran 15 x 4 meter dipenuhi sekitar 70 foto dan 6 esai. Setiap esai mewakili sebuah topik dan digambarkan dengan kurang lebih 15 foto. Sebuah layar diletakkan di ujung ruangan untuk menampilkan dokumentasi pembuatan foto esai dalam pameran tersebut. Beberapa topik yang diangkat dalam pameran ini adalah pendidikan, olah raga, profesi, dan kesenian. Kurang lebih 100 orang datang pada pembukaan pameran. Para subjek dalam foto esai pun diundang untuk meramaikan pameran Minus Plus ini.

Satu jam setelah acara pembukaan, diadakan diskusi mengenai tema yang diangkat dalam pameran Minus Plus. Diskusi dilaksanakan di dalam ruang audio visual LIP dengan tiga orang pembicara. Seorang pelatih bulu tangkis difabel, seorang notaris yang juga merupakan pengelola LSM difabel, dan perwakilan pemerintah kota menjadi pembicara dalam diskusi tersebut. Tidak begitu banyak pengunjung yang mengikuti diskusi ini. Namun proses diskusi berlangsung cukup menarik. Peserta diskusi berulang kali melontarkan pertanyaan yang sebagian besar ditujukan pada perwakilan pemerintah kota menanggapi aturan dan fasilitas yang kurang mengakomodasi kebutuhan para difabel.

Diskusi berjalan sekitar satu setengah jam. Mendekati pukul 22.00, moderator semakin mempercepat dinamika diskusi. Bersamaan dengan berakhirnya diskusi, maka berakhir pula rangkaian acara pembukaan pameran Minus Plus pada hari itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun