Mohon tunggu...
widi nugroho ary purwoko
widi nugroho ary purwoko Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Tuhan

hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

P5 Kurikulum Merdeka

1 September 2024   01:01 Diperbarui: 1 September 2024   17:19 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumbergambar : Album sekolah SMP Stella Matutina Salatiga

Sumber gambar : Widi Ary-album foto
Sumber gambar : Widi Ary-album foto

Salatiga -Apa itu P5 dalam kurikulum merdeka?
P5  singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mempelajari isu-isu penting di sekitar.
P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Proyek ini dilakukan untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar pancasila.

Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, P5 adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan  sebagai upaya mewujudkan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Penerapan P5 ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Artinya, para pelajar diajak untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Dengan kata lain, pelajar diberi kesempatan untuk 'mengalami pengetahuan'. Sebagaimana ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa anak-anak mesti didekatkan hidupnya kepada kehidupan rakyat agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tapi bisa mengalaminya sendiri.

Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik berkesempatan mempelajari tema-tema atau isu penting sekitar. Beberapa contohnya seperti isu perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi.
Hal tersebut diimplementasikan agar peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. P5 dijadikan sebagai sarana belajar yang mendorong peserta didik berperilaku kompeten, berkarakter, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Adapun profil pelajar Pancasila yang hendak diwujudkan yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.
Dimensi-dimensi itu menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif saja. Tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia dan warga dunia.
Penerapan P5 dalam kurikulum merdeka dilatarbelakangi oleh keresahan para pendidik dan praktisi pendidikan seluruh dunia beberapa dekade terakhir. Mereka menyadari bahwa hal-hal di luar kelas dapat membantu peserta didik memahami bahwa pembelajaran memiliki hubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Ki Hajar Dewantara pernah menyampaikan wejangan. Dirinya mengatakan anak-anak perlu didekatkan dengan kehidupan rakyat.
"... perlulah anak anak (Taman Siswa) kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan  tentang hidup rakyatnya, tetapi juga dapat mengalaminya sendiri  dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya" - Ki Hajar Dewantara.
Sayangnya, pelaksanaan hal tersebut masih belum optimal diimplementasikan di Indonesia, oleh karena itu proyek penguatan profil pelajar pancasila ini hadir sebagai sarana untuk mencapai hal tersebut.
Cara Menerapkan P5 dalam Kurikulum Merdeka
Agar karakter para pelajar dapat terbentuk sesuai dengan profil pelajar Pancasila, para  pendidik perlu menerapkan P5 dengan baik dalam proses pembelajaran. Berikut contoh cara menerapkan P5 dalam kurikulum merdeka:
Contoh 1: Suster. M. Agnesita, OSF, S.Pd, M.Pd seorang kepala sekolah di SMP Stella Matutina Salatiga.
Selain fokus dalam tugasnya sebagai kepala sekolah, Suster. M. Agnesita, OSF, S.Pd, M.Pd juga peduli dengan situasi lingkungan sekitar yang nota bene banyak tanaman yang tumbuh di lingkungan  sekolah SMP Stella Matutina. Sekolah SMP Stella Matutina Salatiga adalah salah satu sekolah yang sejuk dan dilingkupi dengan tanaman dan pohon-pohon rindang yang menyebabkan tanaman tumbuh subur, sayang jika tidak dipelihara, dalam benaknya terbersit dipelihara dengan diberi pupuk agar semakin subur. 

Pupuk bisa dibeli tetapi lebih baik jika bisa dibuat sendiri dan pembuatannya dapat dilakukan bersama dengan siswa sehingga dapat memberi ilmu yang riil kepada siswa, oleh sebab itu beliau membuat pupuk yang disebut eco enzyme, beliau pelopor yang sangat ulet dalam usaha pembuatan eco encyme, usahanya dilaksanakan dengan bantuan para pendidik dan siswa. Akhirnya pelaksanaan itu sukses dan semakin berkembang direalisasikan dan disosialisasikan  ke siswa SD sekitar sekolah. Bahan pokok pembuatan eco enzime adalah kulit buah-buahan. Eco enzime juga dapat dibuat sabun yang bersifat ramah lingkungan.
Prinsip P5 dalam Kurikulum Merdeka.
Penerapan P5 kurikulum merdeka, terdapat empat prinsip penting, yaitu:
1. Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh. Dalam perancangan P5, kerangka berpikir holistik ini mendorong pelajar untuk menelaah sebuah teks secara utuh untuk memahami suatu isu secara mendalam.
2. Kontekstual
Kontekstual artinya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengalaman dan pemecahan masalah secara langsung, diharapkan peserta didik bisa mendapatkan pelajaran bermakna untuk meningkatkan kemampuannya.
3. Berpusat pada Peserta Didik
Peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif untuk mengelola proses belajar secara mandiri. Peserta didik juga berkesempatan memilih dan mengusulkan topik sesuai minatnya, sementara pendidik menjadi fasilitator.
4. Eksploratif
Eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang bagi pengembangan diri dan inkuiri. Pelaksanaan proyek ini memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi peserta didik, alokasi waktu, dan penyesuaian.

Literatur:

Yaslinda Utari Kasim. "Apa Itu P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Penjelasan dan Contohnya." dalam https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6971283/apa-itu-p5-dalam-kurikulum-merdeka-ini-penjelasan-dan-contohnya

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun