Saat itu saya tengah melaju di atas kendaraan roda dua. Agak buru-buru karena hendak menjemput anak dan istri tercinta. Tiba-tiba kantong celana ini terasa bergetar, sebuah getaran yang demikian mengusik sehingga membuat saya menepikan motor, merogoh kantong dan mengangkat ponsel yang berbunyi.
Hmm, nomor Jakarta nih. Berarti memang harus saya angkat karena biasanya penting, kalau tidak ngasih rejeki ya ngasih tagihan.
“Halo! Yak..?!”
“Selamat siang Bapak, saya dari PT XL bla.. bla.. bla…”
Suara seorang wanita di seberang sana membuat konsentrasi saya meningkat, terlebih dia menyebut XL, salah satu operator top markotop di negeri ini.
“Begini Pak, kami mendapat mandat dari Menteri Telekomunikasi dan Informasi untuk menyampaikan kabar gembira kepada Bapak, bahwa…”
“Sebentar, sebentar… gimana kurang jelas?” tanya saya.
Sesaat saya bisa langsung menyimpulkan arah pembicaraannya. Suara wanita itu jelas sangat jauh dari merdu, beda dengan kebanyakan petugas customer service. Bahkan nadanya juga mirip orang membaca teks, agak gagap dan tidak luwes.
“Emm, kabar gembira Pak, dari Menteri Telekomunikasi dan Informasi bahwa Bapak mendapat…”
“Oh iya, bentar saya mau tanya, nama Bapak Menteri Telekomunikasi itu siapa ya? Saya kok lupa?”
“Eh, Pak? Ini kami sampaikan kabar gembira…"