Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nak, Sekarang Kamu Sudah Kelas 1 SD...

21 Juli 2016   09:32 Diperbarui: 21 Juli 2016   09:44 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siap mengantar anak di hari pertama masuk sekolah (foto by istri saya)

"Aku mau kelas satu SD,” kata anak saya menjawab tiap pertanyaan “sudah kelas berapa” yang diajukan sanak saudara saat lebaran lalu.

Mendengar jawabannya yang selalu mantap, maka tenang pula saya selaku ayahnya. Tenang karena ternyata dia sudah menyadari akan menatap hari esok yang berbeda, bukan lagi bersekolah di taman kanak-kanak.

Hari pertama masuk sekolah, jauh hari sudah terasa mendebarkan bagi kami orang tuanya. Banyak pertanyaan berkecamuk.

“Apakah dia bisa?”

“Apakah dia sanggup?”

Hmm, mungkin pertanyaan-pertanyaan itu sesungguhnya adalah gambaran kegelisahan saya sebagai orang tua yang terkadang malah mengecilkan kemampuan anak sendiri.Terasa wajar, tapi inilah yang tidak boleh terjadi.

Hari demi hari menjelang anak saya masuk ke dunianya yang baru, adalah bersama-sama memupuk optimisme bahwa dia pasti bisa. Tak boleh berkecil hati karena sekolah yang akan dia masuki pun sudah kami pahami sebagai sekolah yang tidak mengharamkan segala perbedaan. Setiap anak dianggap memiliki potensi tersendiri yang akan digali dan dikembangkan sisi positifnya.

“Ayah dan Bunda perlu tahu bahwa di sekolah ini, siswa seusia ananda bukanlah kemampuan membaca dan menulis yang kami tekankan,” ucap salah seorang guru sewaktu kami mendaftar di sekolah ini.

Meski terasa aneh dan janggal di mata banyak orang ketika tahu kami menyekolahkan anak di tempat yang gedungnya pun tak terlihat, dan baca tulis bukan menjadi prioritas pada jenjang kelas satu. Belum lagi di sekolah ini tak wajib memakai seragam. Bahkan harus sedia sepatu boot karena halaman sekolah kerap becek jika hujan. Maklum, sekolah tersebut berkonsep alam. Namun, melihat semangat anak kami menyambut dunia barunya sungguh membahagiakan. Itu saja sudah lebih dari cukup.

“Oke Nak, kamu kan sudah kelas satu SD, senang dong ketemu teman-teman baru, senyum ya kalau ketemu, kenalan trus main bareng yak…” pesan saya kepada anak saya di hari-hari sebelum masuk sekolah.

Bagi saya, menanamkan pesan-pesan positif sebelum dia masuk ke lingkungan baru amatlah penting. Bagaimana dia harus menghadapi teman baru, bersikap kepada guru-gurunya, dan hal-hal lain seperti memastikan dia mengerti adab menggunakan toilet di sekolahnya. Rasa optimisme dan percaya dirinya juga mesti dipupuk sesuai takaran yang pas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun