Jalanan terlihat lengang saat saya berkendara, tapi tiba-tiba dari mulut gang sempit muncul pengendara sepeda motor yang ngerem mendadak. Saya pun ikutan ngerem karena terkejut.Â
Bocah kecil pengendara motor itu hampir jatuh, tapi ia hanya menyeringai. Mungkin ia menyadari kesalahannya, keluar gang dengan kecepatan tinggi, tapi hanya ekspresi senyum kecut yang bisa ia sampaikan.Â
Kejadian di siang hari bolong itu tak hanya sekali dua kali saya temui. Sebagai warga yang tinggal di kompleks perumahan yang berbagi akses dengan perkampungan, saya kerap menemui momen ketika pengendara kendaraan bermotor nyaris celaka atau bahkan benar-benar terjadi kecelakaan.Â
Masih terbayang di ingatan saat seorang tetangga saya terduduk lemas di jalan sambil menangis usai menabrak anak kecil yang tengah bermain sepeda.Â
Padahal saat itu si bapak pengendara mobil mengemudi dengan kecepatan lambat, tapi apa daya kecelakaan tetap terjadi.Â
Untungnya korban tidak terluka parah dan beberapa hari kemudian sudah pulih kembali.Â
Sementara kejadian viral beberapa waktu lalu terlihat lebih mengenakan. Seorang pengendara mobil melindas seorang balita yang tengah bermain saat melaju kencang di jalanan perumahan. Korban pun meninggal dan tentu menyisakan pilu bagi keluarga dan orang-orang di sekitarnya.Â
Potensi kecelakaan di jalanan kampung atau perumahan sebenarnya cukup besar. Meski cenderung sepi sekalipun, ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kecelakaan.Â
Anak-anak kecil yang bermain di jalanan, berlarian, naik sepeda, atau bahkan hanya sekedar jongkok di tepi jalan bisa saja menjadi korban tabrakan.Â