Belanda-nya Koeman juga terbilang masih angin-anginan. Maka wajar saja jika mayoritas pengamat tidak akan menjagokan Belanda dapat melangkah jauh sampai final dan juara.
Memang tidak bisa dipandang sebelah mata, tapi masih ada Prancis, Jerman, Portugal, dan Spanyol jika bicara tentang tim favorit. Belanda sebelas dua belas dengan Inggris yang lebih banyak digempur kritikan oleh pendukungnya sendiri.
Namun, nasib tiada yang tahu. Justru selepas fase grup, Belanda dan Inggris bisa-bisa ketemu di semi final dan salah satu di antara mereka bakal masuk final.
Usai melibas Rumania 3-0, Belanda bakal meladeni tantangan Turki-nya Vicenzo Montella di babak 8 besar. Pemenang laga itu nantinya bakal melawan pemenang antara Inggris melawan Swiss.
Tanpa mengesampingkan Turki dan Swiss, siapapun hampir pasti memprediksi Belanda bakal bersua Inggris di semi final.
Boleh dibilang Belanda justru diuntungkan meski lolos dari grup D dengan terseok-seok. Setelah keok 2-3 dari Austria, Belanda masih sanggup lolos lewat jalur prestasi peringkat 3 terbaik.
Nah, alumni grup D ini nasibnya beda-beda. Juara grup D Austria justru sudah angkat koper lanjut pergi berlibur setelah digasak Turki di babak 16 besar.
Prancis selaku runner-up grup D, sudah melewati ujian pertama melawan tim kuat Belgia, tapi harus masuk lagi ke mulut harimau melawan Portugal di babak selanjutnya.
Melihat bagan di babak gugur, Belanda patut bersyukur, kalau perlu tumpengan dan motong kambing. Bagaimana tidak? Andai Belanda tidak jadi peringkat 3 terbaik di fase grup, jalan yang dirintis menuju final bakal lebih terjal.
Ada potensi ketemu Belgia, Spanyol, Portugal hingga tuan rumah Jerman. Â
Timnas "pusat" Belanda yang mengandalkan pemain keturunan Indonesia Tijjani Reinjders di lini tengah, tinggal menghadapi Turki dan selanjutnya menunggu hasil antara Inggris melawan Swiss.