Satu kereta penuh manusia kemudian terlewatkan. Saya masih tertinggal di Manggarai karena gagal masuk.
Tapi tenang, masih ada kereta berikutnya kan?
Iya juga sih, tapi ternyata sama saja. Saya kembali gagal masuk kereta berikutnya karena gagal bersaing dengan bapak-bapak berlengan gede dan emak-emak bernyali tinggi.
Waktu sudah menunjukkan jam 8 lewat. Artinya, saya sudah harus bersiap dengan konsekuensinya, yaitu telat masuk kerja.
Baru jam 8 lebih 8 menit, saya berhasil memaksakan diri masuk kereta berikutnya, meski harus berjibaku dan dipepet-pepet oleh mas-mas berperawakan mirip bek tengah di klub sepakbola.
Sebenarnya ada apa sih dengan kepadatan CommuterLine Senin pagi ini?
Saat saya bertanya kepada petugas di Stasiun Manggarai, ia hanya menjawab singkat, padat dan, tanpa menatap wajah saya sama sekali.
"Nggak ada apa-apa kok, kereta normal," ucapnya.
"Tapi kok dari tadi padet Pak?" tanya saya lagi.
"Oh itu, mungkin ada keterlambatan," jawabnya.