Andai saya pergi ke Thailand misalnya, pedagang di sana tak akan kehilangan peluang terbeli dagangannya karena saya hanya memiliki lembaran uang Baht yang terbatas di dompet. QRIS Cross-Border menjadi solusi yang bisa memudahkan.
Termasuk jika warga negara Thailand datang ke Indonesia, maka tak ada alasan lupa mampir menukar uang Rupiah, karena cukup dengan memindai kode QR yang terhubung ke QRIS Cross-Border, transaksi dengan para penjual di Indonesia dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Sektor UMKM telah diakui sebagai penggerak tumbuhnya perekonomian Indonesia. Maka geliat UMKM yang telah "go digital", salah satunya melalui penggunaan sistem pembayaran digital, bakal memberikan berjuta manfaat.
Tak hanya bagi pelaku UMKM itu sendiri, digitalisasi UMKM berarti menciptakan peluang dan dampak ikutan bagi beragam sektor lainnya. Sebutlah dampak positif bagi sektor jasa pengiriman barang atau ekspedisi, selain transaksi meningkat ada pula peluang bagi penyediaan tenaga kerja dan pengurangan pengangguran.
Salah satu kendala yang masih menjadi batu sandungan agar pertumbuhan ekonomi kita makin melesat adalah persoalan literasi digital yang harus diakui masih perlu didorong lagi. Masih banyak pelaku UMKM yang belum tergerak untuk "go digital", termasuk dalam hal penggunaan sistem pembayaran digital.
Upaya peningkatan literasi digital melalui edukasi mau tidak mau harus terus digenjot, termasuk dalam hal ini langkah yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang kian masif mengenalkan QRIS dan QRIS Cross-Border.
Pelaku UMKM tak perlu ragu memajang stiker-stiker atau papan mika dengan kode QR sebagai tanda menerima pembayaran melalui QRIS. Sisi baik lainnya, penanda QRIS tersebut juga bisa membangkitkan persepsi positif pembeli terhadap produk yang dijual.
Saya akui, sebagai pembeli saya bakal lebih percaya dengan penjual yang memajang kode QRIS dibandingkan yang tidak. Maka tentunya demikian pula bagi wisatawan asing atau tamu negara yang datang ke Indonesia, persepsi mereka akan meningkat jika para pedagang di Indonesia sudah beralih ke pembayaran digital.
Warga asing yang datang ke Indonesia juga tak akan lagi terpaksa belajar dadakan dan gagap menghitung lembaran-lembaran uang rupiah di dompetnya ketika hendak membayar belanja mereka.
Pengoptimalan konektivitas sistem pembayaran, khususnya di ASEAN, menjadi keniscayaan yang akan melahirkan banyak manfaat saling menguntungkan di kawasan ini. Kerja sama konektivitas pembayaran di ASEAN, diharapkan mampu mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan kawasan menjadi lebih inklusif.
QRIS Cross-Border, juga bukan melulu tentang fitur pembayaran canggih, efektif dan efisien. Tetapi lebih dari itu, inilah gambaran dari Indonesia sebagai negara yang tak alergi dengan perkembangan dunia digital.Â