Kabel optik yang menjuntai di jalanan kembali memakan korban. Beberapa hari belakangan ramai diberitakan tentang kejadian yang menimpa seorang pengendara sepeda motor yang terjerat kabel optik di Jakarta Selatan.Â
Akibatnya korban terluka parah di bagian leher dan kini dikabarkan tak bisa berbicara dan kesulitan menelan makanan dan minuman.Â
Peristiwa seperti ini seolah terulang dan terulang lagi akibat kabel-kabel di jalanan yang berantakan. Tak hanya terjadi di Jakarta. Beberapa waktu lalu diberitakan pula seorang lurah di Kota Bogor pernah terjerat kabel di jalan sehingga jatuh dari sepeda motornya.Â
Saya sendiri pernah mengalami peristiwa yang kurang lebih sama beberapa tahun lalu. Saat itu saya tengah berkendara sepeda motor melewati jalan perkampungan di daerah Citayam, perbatasan antara Depok dengan Kabupaten Bogor.Â
Jalanan memang gelap karena minim penerangan. Tiba-tiba saja saya merasakan leher saya tersangkut sesuatu, yang rupanya kabel optik yang melintang di jalan.Â
Untungnya saya mampu segera mengerem dan hanya kehilangan keseimbangan. Kecepatan motor saya pun hanya pelan karena kondisi jalan yang sempit dan rusak serta gelap.Â
Masih bersyukur saya tidak terluka. Tetapi kejadian itu sempat membuat saya shock.Â
Pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana jika saya ngebut, atau bagaimana jika kabel itu ada setrumnya, sempat terlintas dalam pikiran. Ngeri membayangkan hal buruk yang bisa terjadi.Â
Persoalan penataan kabel di negeri ini memang memprihatinkan. Tiang-tiang milik PLN hingga perusahaan provider telekomunikasi makin lama makin terlihat ruwet dan semrawut.Â