Beberapa hari lalu ramai di media sosial tentang penumpang KRL Commuter Line tujuan Bogor yang terdampar di Stasiun Cibinong akibat salah naik KRL dengan tujuan akhir Stasiun Nambo. Kok bisa? Yuk, kita kupas satu per satu.
Kejadian nyasar ke arah Nambo sebenarnya bukan kali ini saja, hampir tiap hari rasanya selalu saja ada penumpang yang nyasar ke sana. Kok tahu? Ya, saya sendiri pernah nyasar ke arah yang sama, haha.
Jadi, relasi KRL ke arah Bogor dari Jakarta Kota sebenarnya ada dua jurusan. Pertama ke tujuan akhir Stasiun Bogor, kedua ke tujuan akhir Stasiun Nambo.Â
Bedanya terlihat ketika selepas Stasiun Citayam, kalau tujuan akhir Bogor keretanya bakal lurus terus melewati Stasiun Bojonggede, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Bogor. Sedangkan jurusan Nambo selepas Citayam bakal belok kiri melewati Stasiun Cibinong dan tujuan akhir Stasiun Nambo.
Nambo sendiri adalah nama desa di wilayah timur Kabupaten Bogor. Semula jalur ini digunakan sebagai rute KA barang pengangkut semen.
Sejak diaktifkan kembali untuk melayani KRL, dari Nambo ke Jakarta Kota dan sebaliknya terdapat kereta dengan jarak waktu rata-rata 2 jam sekali. Jadi bagi warga Cibinong dan Nambo yang mengandalkan KRL ini, harus tahu persis jadwal keretanya agar tidak ketinggalan.
Terlebih kalau ketinggalan KRL jurusan Nambo yang terakhir, misalnya dari Stasiun Manggarai dengan jadwal terakhirnya jam 20.39 WIB. Telat sedetik saja bakal menyayat hati tuh, karena setelah itu tak ada lagi kereta jurusan Nambo dan kendaraan umum ke arah sana nyaris tidak ada, kecuali taksi dan ojek yang bakal menggerus saldo kantong.
Nah, jika penumpang setia jurusan Nambo biasanya sangat presisi dan teliti soal jadwal, sebaliknya dengan penumpang ke arah Bogor yang jarak antar kereta bisa 5-10 menit dan tiap 2 jam diselingi kereta Nambo.Â
Jika lengah, penumpang jurusan Bogor khususnya mereka yang bakal turun selepas Stasiun Citayam, bisa-bisa terbawa kereta yang jurusan Nambo.
Kok bisa lengah?