PT KAI memberlakukan perubahan jadwal kereta api per 1 Juni 2023 kemarin, termasuk kereta api jarak jauh hingga KRL Commuter Line. Selain itu, perubahan jadwal juga menyentuh perjalanan KA Bandara Soekarno-Hatta.
KA Bandara Soetta yang belum lama ini diambil alih operasionalnya oleh KAI Commuter dari semula Railink, mendapat penambahan 16 jadwal perjalanan menjadi 56 perjalanan tiap harinya.
Hal ini sekaligus memberikan ruang bagi penumpang reguler KRL Commuter Line yang bisa memanfaatkan KA Bandara Soetta untuk menyambung perjalanan dari Stasiun Manggarai menuju BNI City, Duri, hingga Batu Ceper, tanpa perlu berjibaku naik KRL lagi dengan tujuan Sudirman-Tanah Abang.
Secara konsep sih masuk akal dan bisa menjadi alternatif untuk mengurai kepadatan transit di Stasiun Manggarai, tetapi headway atau jarak antar kereta yang 30 menit dan ongkos termurah untuk jarak tersebut, yakni 10 ribu rupiah, dirasa bukan menjadi pertimbangan bagi sejumlah penumpang.
Ya, kelemahan utama KA Bandara Soetta terletak pada kurang efektifnya total waktu yang dibutuhkan oleh penumpang. Terutama mereka yang ingin "sat-set-sat-set" sampai di tujuan.
Pasca pemberlakuan grafik perjalanan kereta (Gapeka) yang baru berlaku 1 Juni 2023 kemarin, KAI mengklaim ada perubahan kecepatan perjalanan kereta api dari 70 Km/jam menjadi 75 Km/jam.
Artinya, dari Bandara Soetta ke Manggarai dan sebaliknya, waktu tempuhnya menjadi 52 menit, lebih cepat 4 menit dari sebelumnya.
Apakah benar? Memang benar, karena saya sudah membuktikan sendiri ketika kemarin melakukan perjalanan menggunakan KA Bandara Soetta ke Stasiun Manggarai. Total perjalanan dari mulai start sampai berhenti di Manggarai memang tepat 52 menit.
Namun, apakah hal ini bakal menjadi magnet untuk menarik minat masyarakat menggunakan KA Bandara Soetta? Belum tentu.