Tapi kalau memang nggak ada uang di tabungan, coba deh tengok seisi rumah atau kamar. Kira-kira ada barang apa yang bisa cepat laku dijual. Jam tangan kek, tumpukan buku kek, kamera bekas kek, tupperware emak kek, siapa tahu laku dijual lagi. Jangan lupa gunakan embel-embel "butuh uang buat beli tiket konser Coldplay" untuk meningkatkan daya jual barang tersebut.
Nah, kalau sudah berhasil dapat modal buat tiket, selanjutnya tentu saja berharap hoki besar saat ticket war di hari penjualan. Nothing to lose aja, nggak dapat juga mama alias nggak papa.
Selanjutnya, kalau sudah gagal pakai jalur resmi, pastinya kalian akan mempertimbangkan membeli via calo. Tapi semua itu butuh modal, kawan. Mestinya kalian bertanya dulu pada diri kalian.
Apakah semua itu sepadan?
"When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need"
Yups, dua baris pertama lagu "Fix You" itu sepertinya cocok untuk para pejuang tiket tapi budget-nya pas-pasan.
Setelah tiket terbeli, sebagai kaum non-tajir kalian mesti bagaimana untuk nutupin modal atau bahkan bayar hutang jika memang terpaksa ngutang?
Sepertinya kalian (dan saya) mesti kencangkan ikat pinggang sekencang-kencangnya. Kalau biasanya ada budget buat ngopi di kafe, stop mulai sekarang. Kalau biasanya sering mampir ke minimarket beli snack dan minuman seger botolan, stop juga tuh demi modalin tiket.
Buat para perokok yang tiap hari bisa habis 50 ribu, cobalah berhenti, anggap saja lagi puasa. Bayangkan 50 ribu per hari kalikan 30 hari totalnya sudah 1,5 juta rupiah. Bisa dapat setidaknya tiket Coldplay CAT 6, 7, atu 8 yang walaupun dari jauh tetep aja judulnya: nonton konser Coldplay!
Langkah terakhir adalah sekuat tenaga cari income tambahan.
Apa saja bisa dilakukan yang penting halal dan tidak melanggar hukum. Nggak perlu pula coba-coba pakai cara jagain lilin malam-malam. Nggak baik itu bro.
Juga bukan dengan cara live TikTok sambil mandi di comberan dan berkali-kali ngucap "terima kasih orang baik, terima kasih orang baik!" Nggak gitu juga caranya gaes.
