Saya pun manggut-manggut dan kemudian menuju ke area tunggu KA Bandara. Rupanya sudah ada belasan orang yang menunggu, dan dilihat dari penampilan mereka dan bawaan seperti koper, tentu saja mereka menunggu KA Bandara yang menuju Bandara Soetta.
Sedangkan saya? Cuma mau ke Stasiun Manggarai doang untuk lanjut naik KRL ke arah Bogor, kelihatan seperti orang kurang kegiatan.
Benar saja, saat petugas datang dan mempersilakan bagi penumpang yang akan ke Manggarai, hanya saya seorang yang merespon. Sementara orang-orang hanya memandang saya penuh keheranan.
Turun menggunakan lift ke peron 2, saya mendapati beberapa orang di peron yang sedang menunggu KRL Commuter Line ke arah Stasiun Manggarai. Catat ya, menunggu KRL bukan KA Bandara seperti saya ini.
Beberapa saat kemudian KA Bandara pun tiba, lalu menurunkan sejumlah penumpang yang membawa tas dan koper-koper besar. Nah, itu baru benar, KA Bandara digunakan oleh penumpang pesawat.
Saat saya masuk dan duduk di dalamnya, kesan sepi jelas terasa. Hanya terlihat beberapa orang penumpang yang hendak turun di tujuan akhir Stasiun Manggarai.
Jika dibandingkan dengan KRL, tentu KA Bandara lebih nyaman karena tidak perlu berhenti di Stasiun Sudirman dan menghadapi serbuan penumpang yang ngeri-ngeri sedap.
Total butuh waktu 5 menit perjalanan hingga Stasiun Manggarai, alias per menit dua ribu rupiah. Apakah sepadan naik KA Bandara dengan jarak cukup singkat seperti itu dan harga seperti itu?
Jujur saja sih tidak disarankan untuk sehari-hari, karena jarak antara KA Bandara adalah 30 menit sekali. Diselingi dengan KRL yang datang tiap 5-10 menit sekali, kecuali jadwalnya lagi kumat ngaret.