Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lepas dari Railink, KA Bandara Jadi Saudara Kandung KRL Commuter Line

26 Januari 2023   20:50 Diperbarui: 27 Januari 2023   03:40 1670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta resmi berpindah operasional dari PT Railink ke PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sejak awal tahun 2023 ini. Media sosial PT KCI telah mengonfirmasi hal ini, sekaligus menyosialisasikan rincian tarif dan rute perjalanan yang bisa dilalui oleh KA Bandara Soetta.

Dengan demikian, maka PT Railink tinggal memegang operasional KA Bandara Kualanamu Medan dan KA Bandara Yogyakarta. Itupun naga-naganya tak lama lagi PT KCI juga akan mengambil alih operasional di kedua rute tersebut.

Berpindahtangannya KA Bandara Soetta ke PT KCI disinyalir sebagai upaya integrasi transportasi massal khususnya kereta api di kawasan Jabodetabek. Juga menjadi salah satu strategi agar KA Bandara semakin dilirik masyarakat dan tidak sekedar membawa "angin" alih-alih membawa penumpang.

Seperti diketahui, permasalahan terbesar KA Bandara saat ini adalah kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan moda ini dari dan menuju Bandara Soetta. Armada KA Bandara Soetta lebih sering terlihat lengang daripada terisi penuh.

KA Bandara Soetta dinilai tidak bisa langsung menjangkau kantong-kantong pemukiman yang biasa bepergian dengan pesawat. Masyarakat lebih suka kepraktisan, tinggal datang dan duduk lalu sampailah di bandara atau sebaliknya. 

Itulah mengapa bus-bus Bandara seperti Damri, Hiba Utama, dan lain-lain lebih disukai karena menjangkau berbagai titik sampai daerah penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Walaupun KA Bandara bisa diakses dari Stasiun Manggarai yang notabene adalah stasiun transit dari segala penjuru arah KRL, tetapi tetap tidak bersahabat bagi penumpang pesawat yang tipikalnya membawa barang bawaan macam koper besar ketika harus nyambung dari moda KRL ke KA Bandara. Ribet dan tidak praktis.

KA Bandara (foto by widikurniawan)
KA Bandara (foto by widikurniawan)

Beberapa waktu belakangan ini sebenarnya KA Bandara-nya Railink telah berupaya melirik penumpang untuk rute pendek seperti Manggarai-Duri, BNI City-Manggarai dan Duri-BNI City PP. Dengan tarif 10 ribu sekali perjalanan, rute pendek itu jelas bersinggungan dengan perjalanan KRL Commuter Line, tetapi menawarkan kenyamanan yang jauh di atas KRL. 

Upaya itu masih diteruskan PT KCI saat ini ketika sudah resmi menjadikan KA Bandara Soetta sebagai saudara kandung KRL Commuter Line. Tinggal bagaimana menggenjot sosialisasi dan mengatur perjalanan agar tidak saling mengganggu. 

Jadi meski judulnya sekarang menjadi KAI Commuter Bandara, tetapi sebenarnya siapapun bisa naik kereta tersebut tanpa harus menuju atau pulang dari Bandara Soetta. 

Ya kalau mau jujur sih, ini adalah alih strategi melirik pasar eceran, ketika konsep semula yang menyasar penumpang khusus dari dan ke Bandara ternyata tidak sesuai harapan.

Saat bisa jadi masyarakat akan menyamakan KAI Commuter Bandara ini semacam KRL ekspress yang dulu sempat hadir sebagai salah satu pilihan selain KRL Ekonomi. Jenis KRL yang lebih nyaman, tidak berhenti di setiap stasiun, dan tentunya lebih mahal.

Atau mungkin saja inilah yang dimaksud dengan pembedaan tarif antara si kaya dan miskin yang tempo hari sempat mencuat. Naik KA Bandara dengan harga 10 ribu dari Stasiun BNI City ke Manggarai tentu hanya bakal dijabani oleh orang-orang yang kelebihan duit saja, mengingat jika naik KRL Commuter Line dengan 5 ribu rupiah sudah bisa sampai ke Bojonggede di daerah Bogor jika naik dari Stasiun BNI City.

Kaum "mendang-mending" dan para penumpang harian yang notabene pekerja ibu kota dengan penghasilan pas-pasan, mana mau naik KA Bandara meski dengan keistimewaan kereta yang lebih nyaman. Mendingan naik KRL biasa saja, nggak pakai ribet, toh sama-sama cuma mentok sampai Stasiun Manggarai juga.

Menunggu fleksibilitas pembayaran KA Bandara

Soal pembayaran tiket juga menyisakan permasalahan sendiri bagi KA Bandara Soetta, khususnya bagi penumpang yang niatnya cuma rute pendek tanpa harus ke Bandara. Meskipun sistem pembayaran sudah bisa menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) keluaran PT KCI, tapi ada minimal saldo yang harus dipenuhi penumpang, yaitu 70 ribu rupiah. 

Jadi jika saya hendak menuju Stasiun Manggarai dari Stasiun BNI City yang tarifnya 10 ribu, tentu saja tidak bisa jika KMT saya saldonya tinggal 30 ribu rupiah. Padahal saldo 30 ribu bagi saya masih bisa digunakan selama 3 hari pulang pergi naik KRL. 

Ada solusi pembayaran lainnya menggunakan e-ticket. Tapi sistem itu tidak cocok bagi penumpang jarak pendek karena tidak bisa sewaktu-waktu naik dan tiket bisa hangus jika tidak jadi naik atau terlambat. 

Tipikal penumpang rute pendek ini adalah fleksibel mau naik KRL atau KA Bandara, yang penting saat kereta apapun di depan mata datang maka ia akan naik. 

E-ticket hanya pas digunakan bagi mereka yang memang tujuannya ke Bandara Soetta atau sebaliknya. 

Saat saya hendak mencoba rute pendek dari Stasiun BNI City ke Manggarai hari ini, saya teringat bahwa saldo KMT saya di bawah 50 ribu rupiah jadi tidak cukup untuk melakukan perjalanan dengan KA Bandara. 

Nah, semoga PT KCI bisa menemukan solusi terkait fleksibilitas pembayaran ini sehingga KA Commuter Bandara kian diminati penumpang. Juga menemukan strategi lainnya yang bisa bersinergi dengan KRL Commuter Line.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun