Aksi pelemparan batu yang menyasar kaca jendela KRL Commuter Line, rupanya masih terjadi. Pekan lalu aksi tersebut terjadi pada KRL lintas Bogor, tepatnya di sekitar Stasiun Cilebut.
Berdasarkan video yang diunggah akun Instagram @infokabupatenbogor, kaca jendela KRL tersebut tampak berlubang dan serpihannya ambyar berantakan.
Tidak ada korban dalam kejadian itu, tetapi jelas menimbulkan kerugian yang tak sedikit karena merusak fasilitas transportasi untuk masyarakat umum.Â
Menilik sejarah berulangnya kasus serupa, pernah ada aksi pelemparan batu yang berujung timbulnya korban penumpang yang luka-luka.
Mirisnya, aksi lempar batu ke arah KRL yang melintas seolah tak pernah berhenti. Pertengahan tahun ini saja tercatat pernah terjadi aksi pelemparan batu di sekitar Stasiun Tebet. Peristiwa serupa juga terjadi pada Oktober lalu di sekitar Stasiun Buaran, Jakarta Timur.
Sejak era KRL Ekonomi, aksi lempar batu ke arah kereta seolah tak pernah absen tiap tahunnya. Saya bahkan masih menyimpan foto kaca jendela KRL yang pecah pada 2009 silam. Kaca bolong itu hasil perbuatan seseorang saat KRL melintas ke arah Bogor.Â
Pecahnya kaca jendela KRL seolah menjadi "capaian" sukses para pelakunya. Pasalnya, ada kalanya lemparan batu meleset dan hanya mengenai body kereta. Kejadian seperti ini juga pernah saya alami ketika sedang naik KRL. Bunyi keras terdengar menghantam body luar kereta, sempat mengagetkan seisi gerbong. Masih ada untungnya tidak mengenai kaca jendela.Â
Lalu kenapa tidak ada efek jera terhadap para pelaku? Bisa jadi karena menemukan pelaku pelemparan batu ke arah KRL terbilang tidak mudah.Â
Bisik-bisik sesama penumpang menuding bahwa biasanya pelakunya bocah-bocah tengil yang hanya iseng semata, dan akan susah menangkapnya terutama jika peristiwa terjadi di malam hari serta tidak ada orang yang mau bersaksi.Â