Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bisa Bikin Basah Orang Lain, Bagaimana Etika Saat Melintasi Genangan Air di Jalan?

23 Oktober 2022   10:59 Diperbarui: 23 Oktober 2022   21:04 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pengguna sepeda motor tampak mengangkat kaki saat melintasi genangan air di hujan (foto by widikurniawan)

Musim hujan patut diwaspadai oleh para pengguna jalan, baik pengendara kendaraan bermotor maupun pejalan kaki. Lazimnya musim hujan, bakal timbul banyak genangan di jalan. Terutama di daerah yang kondisi serta kualitas jalannya kurang bagus.

Jika air hujan merendam jalanan setinggi di atas trotoar, maka bisa dianggap itu sudah banjir. Tapi jika hanya menggenang di sebagian permukaan jalan, maka itulah yang dinamakan genangan. Bukan kenangan yaa... karena kenangan bisa datang akibat air mata, bukan air hujan.. eaaa...

Genangan air di jalan raya setelah hujan turun, dan berada di titik-titik sporadis, dapat kita curigai bahwa terdapat lubang akibat rusaknya jalan tersebut. Ini yang paling berbahaya. Pengendara sepeda motor jika tidak hati-hati dan melibasnya dengan kecepatan tinggi, bakal berisiko nyungsep mencium aspal alias jatuh.

Genangan air yang kerap muncul di jalan adalah dengan tinggi maksimal kira-kira hingga semata kaki orang dewasa. Saat hujan tiba, genangan ini cepat muncul, cepat pula surutnya. Terjadi genangan seperti ini di jalan karena bisa jadi permukaan jalan tidak rata atau bergelombang.

Nah, genangan air yang terlihat tidak terlalu berbahaya seperti itu justru bisa menimbulkan berbagai masalah, khususnya antarpengguna jalan.

Maka tidak mengherankan jika muncul pemandangan pengendara sepeda motor dan penumpang yang diboncengnya tampak mengangkat kaki agar tidak terkena cipratan air dari genangan. Kecepatan motor pun secara sadar dikurangi untuk menghindari efek genangan.

Masalahnya tidak semua pengendara kendaraan peduli tentang genangan air di jalan yang terlihat tidak berbahaya. Pengendara jenis ini kerap main sikat saja dengan kecepatan tinggi dan menimbulkan cipratan air yang bisa merugikan orang lain.

Itulah yang pernah saya alami ketika berjalan kaki di trotoar saat berangkat kerja. Sebuah sedan mewah melibas genangan air hujan yang baru saja reda di pagi itu. Tepat di sisi trotoar di mana saya berada.

Pyaaak...  cipratan air yang cukup besar pun meluncur hampir membuat saya basah kuyup, padahal sudah rapi dan wangi hendak bekerja. Untungnya saya masih mampu sedikit berkelit, sehingga tidak membuat saya serasa mandi pagi di pinggir jalan. Walaupun memang pada akhirnya sebagian permukaan sepatu dan ujung celana bagian bawah tak bisa tertolong lagi. Tetap basah euy...

Ingin rasanya mengumpat sampai menuntut si pengendara sedan mewah hingga pengadilan. Tapi kemudian saya menyadari, mungkin ia hanyalah seorang pekerja yang dituntut membawa bosnya segera sampai ke kantornya yang  megah. Bertemu banyak orang penting lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun