Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mulan Jameela, Kompor Listrik, dan Solusi Energi Alternatif

24 September 2022   14:02 Diperbarui: 24 September 2022   18:29 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instalasi gas metana di TPA Puuwatu, Kendari (foto by widikurniawan)

Gaya memasak nasi goreng ala saya bahkan menggunakan jurus memainkan besaran api. Kadang harus besar, kadang pula harus pakai api kecil.

Kalau pakai kompor listrik? Aduuuh... walaupun ada pengaturan panas, tetap saja terasa nggak cocok diterapkan untuk kebiasaan masak kami.

Nggak usah jauh-jauh membayangkan betapa repotnya masak buat hajatan atau jelang lebaran menggunakan kompor listrik. Bahkan, untuk sehari-hari saja, bagi keluarga yang terbiasa mengandalkan wajan cekung jelas menjadi problem tersendiri.

Wajan cekung memang menjadi salah satu ciri khas budaya masak beberapa negara Asia, dan Indonesia tentunya. Nenek moyang kita menciptakannya seiring warisan masakan lezat yang turun temurun entah sudah berapa ratus tahun lamanya.

Masak telur ceplok saja, bakal berbeda hasilnya antara wajan teflon dan wajan cekung. Telur ceplok dengan wajan teflon bakal beleber tepi luarnya, sementara pakai wajan cekung bisa menghasilkan bentuk lingkaran yang sempurna dan kegosongan sesuai selera.

Belum lagi mau bikin tempe goreng tepung atau semacam peyek dengan tepung tipis, hingga kalau mau menggoreng kerupuk. Sangat tidak gorengan-able ketika pakai wajan permukaan datar.

Wajan andalan saya khusus gorengan tepung (foto by widikurniawan)
Wajan andalan saya khusus gorengan tepung (foto by widikurniawan)

Sebagai warga yang tinggal di daerah yang listriknya masih kerap mati kalau hujan deras, mengandalkan kompor listrik semata jelas beresiko. Bayangkan pas bulan puasa mau masak untuk sahur, eh malah listriknya mati atau tokennya bunyi dengan merdu.

Auto panik itu pastinya.

Maka dari itu, kompor listrik memang tidak bisa diandalkan sebagai piranti utama. Ini kalau saya ya, mungkin beda di keluarga anda.

Sebaiknya tetap ada kompor gas di samping kompor listrik. Bisa saling melengkapi satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun