Fenomena anak muda nongkrong di kawasan Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta, yang memunculkan istilah SCBD alias Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok, menyisakan sebuah pertanyaan khusus. Apakah memang di daerah Citayam, Bojonggede dan Depok teramat minim ruang publik?
Faktanya beberapa tahun belakangan, di kawasan penyangga ibu kota Jakarta itu bermunculan taman-taman, alun-alun, dan ruang publik lainnya yang dibuat khusus untuk kebutuhan warga setempat.
Kawasan Grand Depok City, memunculkan alun-alun kota yang selama ini tidak dimiliki oleh Kota Depok. Lokasinya jika diakses dari Citayam sebenarnya juga mudah dan tak begitu jauh.
Nah, Citayam ini letaknya satu jalur dengan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Kedua wilayah tersebut bahkan semacam jadi segitiga dengan Kecamatan Cibinong, ibu kota Kabupaten Bogor.Â
Di sinilah beragam ruang publik bertebaran, ada Taman Cibinong Situ Plaza, Situ Cikaret, hingga kawasan Stadion Pakansari dengan hiruk pikuk tempat nongkrong anak muda, seperti kafe, angkringan gaul, dan kaki lima.
Okelah, jika tipikalnya adalah tongkrongan tanpa keluar biaya banyak untuk nongkrong di kafe, sebenarnya di Bojonggede, tepatnya sepanjang 2 kilometer di Jalan Raya Bojonggede, terdapat ruang publik yang terbilang baru. Ruang publik bernama Taman Perubahan Bojonggede ini membentang di sisi jalan dari SPBU Bojonggede hingga pertigaan Bambu Kuning.
Dulunya di area ini terdapat deretan kios-kios yang berdiri di tanah negara yang kemudian diratakan untuk pembangunan ruang terbuka hijau. Kawasan ini juga merupakan bantaran Kalibaru Bojonggede yang kerap meluap ketika hujan serta menggenangi jalan raya dan membawa sampah-sampah berserakan.
Pada sisi barat sungai Kalibaru, terdapat jalur rel KRL Commuterline yang menghubungkan Stasiun Bojonggede dan Stasiun Citayam. Dan memang tak jauh dari tempat itu ada Stasiun KRL Bojonggede yang menjadi salah satu stasiun 5 besar dengan jumlah penumpang terbesar.