Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Waspada Berkendara di Jalanan Permukiman Padat

4 Februari 2022   16:37 Diperbarui: 5 Februari 2022   11:35 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak jelas lagi jalur mana yang harus digunakan, sebelah kiri atau jalur kanan? (foto by widikurniawan)

Berkendara di area permukiman padat atau perkampungan berbeda dengan berkendara di jalan raya. Terutama di daerah Jabodetabek yang memiliki area jalanan sempit di perkampungan atau permukiman padat penduduk, tapi banyak digunakan sebagai jalan utama untuk akses lalu lalang segala kepentingan.

Jika di jalan raya pada umumnya ada aturan rambu-rambu lalu lintas hingga pengawasan Polisi, tidak demikian adanya ketika berada di jalanan kampung dan area permukiman. Orang-orang juga cenderung tidak disiplin dan merasa bebas dari aturan lalu lintas yang mengikat.

Aktivitas di jalanan perkampungan atau permukiman padat (foto by widikurniawan)
Aktivitas di jalanan perkampungan atau permukiman padat (foto by widikurniawan)

Seperti halnya di wilayah Kabupaten Bogor yang terdapat jalan perkampungan tapi situasinya sangat ramai hilir mudik kendaraan bercampur dengan aktivitas masyarakat setempat. Terlihat sangat riuh sekaligus berpotensi terjadinya kecelakaan.

Macet di jalanan sempit nyatanya sudah jadi pemandangan biasa di sini. Jalanan yang muat untuk satu kendaraan roda empat saja sudah biasa pula dijadikan dua arah. Maka jika ada dua kendaraan besar berpapasan, pasti bakal terjadi macet.

Di jalanan kecil begini juga mengenal macet (foto by widikurniawan)
Di jalanan kecil begini juga mengenal macet (foto by widikurniawan)

Namanya juga perkampungan, mungkin banyak orang berpikir hanya berkendara tidak sampai jalan besar atau jalan raya. Makanya wajar jika banyak orang, terutama pengendara sepeda motor yang enggan memakai helm, berkendara hingga empat orang dalam satu motor yang sempit, hingga mengabaikan keselamatan diri.

"Cuma deket ini, nggak usah pakai helm," kata-kata seperti kerap terlontar dari mereka yang berkendara sepeda motor hanya untuk jarak dekat saja.

Padahal jika tipikal jalanan kampungnya terbilang ramai, banyak rumah bercampur dengan banyaknya tempat usaha, seperti warung dan toko berjejer, sudah pasti wajib diwaspadai. Belum lagi kalau ada bangunan sekolah di tengah kawasan padat begini. Ramainya jelas nggak kaleng-kaleng.

Tak jarang ada anak-anak main sepeda, balita belajar jalan, hingga anak-anak kecil main kejar-kejaran di sela lalu lalang sepeda motor, mobil hingga truk distributor. Sungguh suasana yang bikin puyeng dan sangat rawan dari segi keselematan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun