Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

"Drama" Minyak Goreng, Menguji Egoisme Manusia

3 Februari 2022   13:20 Diperbarui: 3 Februari 2022   13:49 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanda di pintu masuk sebuah minimarket (foto by widikurniawan)

Genap dua pekan harga minyak goreng dipaksa turun jadi 14 ribu rupiah oleh pemerintah. Tetapi sejak hari pertama pemberlakuan satu harga minyak goreng sawit pada 19 Januari 2022 lalu, hingga kini stoknya justru sulit didapat.

Selama enam hari pertama berturut-turut, saya keluar masuk minimarket hanya untuk mendapat jawaban yang hampir sama, bahwa stoknya tidak ada.

"Kosong Pak," ujar karyawan minimarket.

"Diserbu emak-emak, Pak," ujar karyawan di toko lainnya.

"Enggak tahu nih Pak kapan datangnya, biasanya sih sore, tapi langsung habis biasanya," ucap yang lain, di toko yang lain pula.

"Nanya minyak Pak? Kosong Pak!" lah yang ini belum ditanya sudah ngegas, sepertinya dia kesal sering ditanya konsumen.

Selain ditanya-tanya terus soal ketersediaan minyak goreng, karyawan minimarket bahkan kerap menghadapi tuduhan menyembunyikan stok.

"Lah iya tuh pada main tuduh aje emak-emak, kan kita cuma kerja di sini," cetus seorang karyawan.

Memang, kabar yang beredar menyebutkan bahwa kosongnya stok minyak goreng di toko ritel modern disebabkan aksi serbu yang dilakukan pembeli. Walau dibatasi pembelian maksimal dua kemasan, tetapi pembeli banyak akalnya. Misalnya ngajak anak, suami, sepupu, tetangga, kakek, nenek dan sanak saudara lainnya untuk antre beli.

Nah, karena kedatangan mobil truk pembawa stok barang tidak diketahui jam berapa datangnya, maka disinyalir yang punya keuntungan berupa info adanya stok baru adalah orang-orang di sekitar minimarket. Bisa jadi rumahnya dekat atau tetanggaan. Bisa jadi pula dialah si abang tukang gorengan yang jualan di halaman minimarket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun