Apa kabar Sirkuit Sentul? Semenjak Sirkuit Mandalika hadir sebagai sirkuit kebanggaan Indonesia, yang sukses menggelar ajang penutup World Superbike musim 2021, keberadaan Sirkuit Sentul di Kabupaten Bogor seolah terlupakan.
Benarkah demikian?
Sabtu-Minggu, 18-19 Desember 2021, dari kawasan Sirkuit Internasional Sentul, terdengar deru mesin motor balap yang tengah dipacu. Berjejernya umbul-umbul sponsor menuju kawasan sirkuit makin menegaskan bahwa tengah ada perhelatan balap di sirkuit lawas ini.
Usut punya usut, ternyata memang tengah digelar ajang Yamaha Endurance Festival 2021. Sebuah ajang ketahanan motor balap yang menurut satpam sirkuit setempat diikuti oleh banyak pebalap nasional Indonesia.
"Kalau mau nonton dari situ saja, penonton umum nggak boleh masuk sirkuit, lagi pandemi," kata satpam tersebut sambil menunjuk rerimbunan pohon di pinggir pagar sirkuit.
Mengintip informasi dari akun Instagram @sentulsircuit ajang endurance ini memang dihelat tanpa penonton. Alhasil, beberapa orang yang kebetulan lewat ataupun menyempatkan diri datang ke kawasan sirkuit hanya bisa melihat dari sisi luar pagar.
Wow, jadi ingat salah satu pemberitaan gimmick menjelang ajang World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu. Antusiasme penonton yang nonton dari luar pagar seperti dari atas bukit maupun dari atas pohon menuai beragam komentar. Ada yang bilang malu-maluin, ada yang mengapresiasinya.
Kini, saya pun ikut-ikutan ngintip sebuah ajang balap motor dari luar pagar sirkuit. Ternyata asyik juga.
Bahkan pedagang telor gulung dan cilor alias aci telor, jajanan khas Sunda, ikut-ikutan nongkrong sambil mengais rejeki. Benar-benar sebuah kearifan lokal yang mungkin bakal tiada jika Sentul sampai berhasil menghelat ajang internasional lagi.
Ya, Sirkuit Sentul memang hidup dengan membawa bayang-bayang masa lalu. Dulu di ajang Grand Prix 500 cc (sebelum berganti nama ke MotoGP), pebalap legend Michael Doohan berhasil naik podium pertama di Sentul pada tahun 1996.
Bagaimana dengan Valentino Rossi? Eit, jangan lupa bahwa Rossi pernah jadi jawara GP di kelas 125 cc pada musim balap 1997. Sementara yang jadi jawara di kelas 250 cc adalah nama besar lainnya, yaitu Max Biaggi.
Angan-angan Sentul menggelar ajang F1 tak pernah kesampaian, tapi ajang A1 yang setingkat di bawah F1 pernah dihelat di sini pada musim 2005-2006 dan 2006-2007.
---
Hadirnya Sirkuit Mandalika yang banyak dipuja-puja orang, bukan berarti meredupkan semangat Sirkuit Sentul. Beberapa kali lewat di kawasan ini, saya merasakan bahwa Sentul menolak untuk menyerah. Suara deru mesin yang kerap terdengar dari kawasan ini, entah dari garasi tim, maupun dari kendaraan balap yang tengah berlatih di lintasan, menandakan bahwa Sirkuit Sentul masih punya peran besar dalam menggodok para pebalap potensial dalam negeri.
Sirkuit ini secara fisik juga tengah menggeliat untuk berbenah demi dapat meraih kesempatan menggelar ajang berkelas internasional yang bergengsi lagi. Siapa tahu di masa mendatang, Sentul dan Mandalika bisa bergantian menggelar ajang WSBK hingga MotoGP. Who knows?
Antusiasme penonton dari luar pagar juga menyiratkan jika dunia balap Indonesia memang sangat menarik dan tak bakal kehilangan semangat. Tua, muda, anak-anak, terlihat bersemangat menantikan para pebalap menggeber motor balap di lintasan di depan mereka.
Nggak perlu mengenal siapa pebalap yang sedang di depan, atau siapa yang tercecer di belakang. Para penonton ini tak peduli, yang penting sensasi melihat motor balap melaju di depan pandangan mata mereka sudah sangat menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H