Hingga tiba masa ketika vaksinasi sudah banyak dilakukan, dan kewajiban scan QR code aplikasi PeduliLindungi menjadi syarat naik KRL menggantikan aturan menunjukkan surat macam STRP dan surat tugas.
Implikasinya, KRL Commuterline kembali diserbu penumpang, seiring PPKM yang mulai mengendur. Pagi dan sore hari saat jam sibuk, pekerja ibu kota kembali memadati tiap gerbong KRL.Â
Mereka yang semula work from home (WFH), mulai rutin menjalankan work from office (WFO) dengan moda KRL sebagai andalan menuju tempat kerjanya.
Ada yang masih terkaget-kaget dengan situasi terkini dalam KRL. Mungkin karena telah lama tidak menggunakan moda ini.
Namun, ada pula yang tiap hari rutin menggunakan KRL walaupun dalam situasi pandemi masih mencekam, justru merasakan situasi kurang nyaman ketika KRL kembali diserbu penumpang.
Ya, jujur saja, meskipun dalam situasi ketatnya PPKM, naik KRL Commuterline beberapa waktu lalu justru lebih nyaman karena di dalam gerbong tidak terjadi kepadatan penumpang. Masih ada jarak antara penumpang yang berdiri maupun duduk.
Bahkan bagi penumpang laki-laki yang biasanya hanya kebagian berdiri sepanjang perjalanan, situasi PPKM ketat justru kadang bisa mencicipi duduk nyaman sambil tidur.
Tapi, jangan harap situasi itu kembali lagi kecuali (amit-amit) karena kasus Covid-19 kembali melonjak yang disusul kembali pembatasan di sana-sini.
Kini, penumpang kembali memadati gerbong meskipun faktanya tanda larangan duduk berdempet masih berlaku. Para pekerja yang kembali WFO adalah mereka yang kini rela kembali berdesakan berjubel dalam KRL Commuterline.