Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Suit yang Perlahan Punah: Semut, Gajah, Manusia

22 Juli 2021   20:59 Diperbarui: 22 Juli 2021   22:22 4520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari dua anak kecil tengah bermain di jalanan perumahan. Untuk memulai permainan, mereka bersepakat mengundi dengan cara suit.

"Hore, menang aku dong," seru salah seorang anak.

Ia menang karena mengepalkan tangan, sebagai simbol batu. Sedangkan temannya membuat simbol dua jari yang berarti gunting. Batu menang lawan gunting.

Pada babak berikutnya, mereka kembali mengadu tangan.

"Yeee, aku menaang...!"

Kali ini si anak pertama menjulurkan lima jari yang berarti kertas, dan anak kedua kalah karena mengepalkan tangan. Maknanya kira-kira, kertas bisa menang karena bisa membungkus batu.

Seketika itu saya menyadari, betapa berbedanya cara mereka mengundi dengan pengalaman saya waktu kecil. Dulu semasa anak-anak, kami menggunakan cara suit dengan jari telunjuk, jempol dan kelingking. Kata orang-orang, inilah suit cara Indonesia.

Suit yang saya kenal dulu, telunjuk berarti manusia. Jempol berarti gajah, dan kelingking sebagai representasi semut.

Jempol alias gajah jika diadu dengan telunjuk atau manusia berarti menang si gajah. Sebabnya gajah secara fisik sangat kuat dan mampu mengalahkan manusia biasa dengan sekali kibasan belalai atau dengan injakan kakinya yang besar.

Sebaliknya gajah bakal kalah jika ketemu semut atau kelingking karena si gajah bakal kelimpungan jika semut menyerang mata atau telinga si gajah. Beda halnya saat manusia melawan semut, so pasti semutnya keok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun