Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Akhirnya, Bisa Panen Lele dari Ember

18 Oktober 2020   11:53 Diperbarui: 21 Oktober 2020   04:48 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah budidaya ikan lele dalam ember, dengan tanaman kangkung yang hidup di atasnya (foto: widikurniawan)

Ternyata bukan hal yang mustahil bagi seseorang untuk melakukan budidaya ikan lele meskipun hanya memiliki lahan cuma secuil di halaman rumah. Inilah yang telah saya buktikan melalui budidaya ikan lele dalam ember. Akhirnya, di hari Minggu pagi yang cerah ini saya bisa panen lele untuk pertama kalinya.

Berawal dari sebuah project sekolah anak saya, budidaya ikan lele dalam ember ini merupakan salah satu bentuk metode akuaponik. Jadi ikan lele dalam ember bisa hidup karena di bagian atas ember juga ditanam kangkung melalui media arang dalam gelas plastik yang dilubangi. Lele dan kangkung hidup secara simbiosis yang saling menguntungkan.

Inilah budidaya ikan lele dalam ember, dengan tanaman kangkung yang hidup di atasnya (foto: widikurniawan)
Inilah budidaya ikan lele dalam ember, dengan tanaman kangkung yang hidup di atasnya (foto: widikurniawan)

Silakan baca tulisan saya sebelumnya yang berjudul "Beternak Lele dan Menanam Kangkung dalam Ember, Sebuah Manfaat dari PJJ".

Nah, dalam tulisan saya terdahulu, lele masih belum bisa dipanen karena masih kecil-kecil. Namun setelah masa 3 bulan kurang sepekan, sebagian lele dalam ember tersebut ternyata sudah cukup besar dan layak untuk dipanen.

Sebagai pemula, saya juga masih dalam tahap mempelajari kenapa dari 50 ekor lele dalam ember tersebut, tumbuhnya tidak sama, padahal bermula dari bibit dengan ukuran yang sama. 

Jadi hari ini hanya 15 ekor lele yang dipanen atau sekitar 2 kilogram beratnya, lumayanlah. Sisanya masih berada dalam ember dan bisa jadi sekitar 1-2 pekan lagi bisa kembali panen.

Tapi justru ini ibarat "kulkas alam", tidak perlu menyimpan ikan lele dalam kulkas terlalu lama karena pada saat membutuhkan kita bisa langsung ambil dari ember dalam keadaan masih segar.

Lahan sempit bukan masalah (foto: widikurniawan)
Lahan sempit bukan masalah (foto: widikurniawan)
Menuju bisnis ikan lele

Memang karena berawal dari sebuah project pembelajaran, untuk tahap ini budidaya ikan lele dalam ember di rumah kami masih belum berorientasi bisnis. Tujuannya selain untuk pembelajaran, juga untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Namun, tidak menutup kemungkinan kelak metode budidaya seperti ini bisa berujung menjadi bisnis yang menjanjikan.

Bayangkan saja, dalam ember ukuran 80 liter tersebut sebenarnya bisa untuk hidup maksimal 100 ekor ikan lele. Perawatannya pun relatif mudah. Tentu potensi hasilnya sungguh menggiurkan apabila diseriusi lebih dengan menambah beberapa ember lagi.

Soal modal yang dikeluarkan juga relatif murah. Selama ini untuk 50 ekor lele, saya menghabiskan 10 ribu rupiah untuk pakan lele yang habis dalam 2 pekan. Jadi dalam sebulan hanya perlu 20 ribu saja.

Jika dikalkulasi untuk bisnis, bisa saja biaya untuk pakan lele termasuk komponen yang paling tinggi. Namun sebenarnya biayanya masih bisa ditekan lagi jika menggunakan pakan alternatif buatan sendiri atau dari alam yang tersedia di lingkungan sekitar kita.

Mantap hasil panennya (foto: widikurniawan)
Mantap hasil panennya (foto: widikurniawan)
Maka sekali lagi, inilah langkah pertama untuk belajar. Bisnis ikan tidak bisa langsung dijalankan tanpa pengalaman dan ilmu yang cukup. Banyak hal yang bisa dipelajari dari budidaya ikan lele ini. Misalnya tentang pola makan ikan, karena ada kalanya ikan lele kurang nafsu makannya meski ditaburi pakan yang lezat punya.

Kemudian tentang pola pergantian air. Bisa antara 7-10 hari air dalam ember terlihat sangat keruh dan bikin ikan lele agak mabuk dengan posisi tegak kepala di atas sambil mangap-mangap. Jika begini, maka sudah saatnya air harus diganti.

Masih banyak hal lainnya yang bisa diamati dan dipelajari dari budidaya ikan lele dalam ember ini. Jika ditekuni pasti banyak manfaat yang dapat diperoleh.

Sudah dibersihkan, siap dibumbui (foto: widikurniawan)
Sudah dibersihkan, siap dibumbui (foto: widikurniawan)
Satu hal lagi yang bikin senang adalah ketika orang lain antusias untuk kemudian mencoba hal yang sama. Inilah yang terjadi pada beberapa orang yang saya kenal.

Mereka terinspirasi untuk melakukan budidaya ikan lele dalam ember karena tahu bahwa ternyata lahan sempit tidak menjadi halangan untuk melakukannya. Hal yang terutama adalah jangan takut mencoba.

Nah, bagaimana dengan Anda? Mau mencoba?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun