Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Boros Pulsa Bukan untuk Belajar Malah Nonton Atta Halilintar

15 Agustus 2020   12:14 Diperbarui: 15 Agustus 2020   12:28 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Saphira Anjani, siswi SMP Negeri 40, melakukan pembelajaran jarak jauh di dalam rumahnya di RT 003 RW 006 Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2020). Selama pandemi Covid-19, Anak-anak memanfaatkan televisi yang ada untuk mengikuti pelajaran sekolah yang disiarkan oleh TVRI. Selain itu, mereka juga mengerjakan tugas sekolah yang diberikan oleh guru melalui aplikasi pesan singkat.

Sapaan akrabnya adalah Bang Jipo, seorang penjahit paruh waktu sekaligus ojek antar jemput anak sekolah paruh waktu. Sebenarnya masih banyak beberapa jenis pekerjaannya, dan hampir semuanya dilakukan paruh waktu alias jika ada orang yang meminta jasanya saja.

Saat semua sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh, Bang Jipo pun harus menerima kenyataan kehilangan salah satu pekerjaannya sebagai ojek langganan antar jemput anak sekolahan. Dia pun mencoba fokus menjahit dan kadangkala menerima panggilan jasa tukang seperti memperbaiki genteng bocor dan sebagainya.

"Sekolah jarak jauh jadi serba repot Pak, anak saya juga minta pulsa mulu, cepat habis pulsanya," ujarnya beberapa hari lalu.

"Memangnya belajar online-nya seharian penuh Bang? Banyak tugasnya ya?" tanya saya.

"Enggak juga sih Pak, borosnya itu dia malah kebanyakan main game daripada buat belajar. Kadang nonton Youtube Atta Halilintar, gitu lah Pak, pusing saya Pak," curhatnya.

Lah, gimana sih? Saya hampir tersedak mendengar ceritanya. Antara mau ketawa tapi merasa miris juga. Ujungnya malah jadi kasihan.

Istri Bang Jipo ini kerjanya juga serabutan, antara lain nyeterika baju di rumah kami sepekan dua kali. Tak hanya di rumah kami, tapi di beberapa rumah lainnya.

Belum lagi kalau ada orang yang meminta tolong jasa bersih-bersih rumah, masak dan lain-lain. Intinya pasangan suami istri tersebut memang lebih banyak sibuk mencari nafkah di luar rumah.

Dua anak mereka, yang besar sudah duduk di bangku SMP dan satunya lagi masih SD. Untungnya mereka berdua sudah bisa dibekali ponsel, sehingga di saat pembelajaran online sekarang ini mereka tidak pusing lagi masalah peralatan.

Justru yang dipusingkan adalah pulsa dan kuota data internet yang sangat boros. Masalahnya boros bukan karena digunakan belajar tapi lebih banyak tergoda mengakses konten hiburan.

Jika para ahli dan pemerhati pendidikan mendengar kisah mereka, bisa dipastikan mereka akan menunjuk kurangnya peran orang tua dalam mengawasi anak di rumah. Bisa jadi Bang Jipo dan istrinya selaku orang tua disalahkan karena tidak bisa mengajarkan tanggung jawab memakai gawai pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun