Prayogo menyandarkan tubuhnya di kursi, ia menarik nafas dalam-dalam. Ia memang sudah tahu karakter Darman karena mereka memang berteman akrab sejak kuliah. Saking akrabnya, bahkan dalam hubungan profesional sebagai bos dan bawahan, mereka terlihat biasa saja menyebut satu sama lain dengan "lo" dan "gue".
Ingatan Pray kembali melompat ke beberapa bulan lalu saat Darman berhasil meyakinkannya untuk bergabung dengannya menggarap sebuah media berita di twitter. Bak gayung bersambut, kejenuhan di media mainstream dan tawaran penghasilan yang lebih baik membuat Pray mau gabung dengan Darman.
Sosok perlente yang kini berdiri tak jauh darinya itu memang piawai melihat peluang dan memiliki networking yang luas. Naluri bisnis Darman sangatlah kuat. Ia bahkan berhasil menggabungkan akun twitter @melajujauh dengan platform di YouTube dan Instagram yang juga memiliki performa menawan.
Dalam waktu singkat, Darman berhasil memanfaatkan potensi Prayogo dalam hal mengisi konten utama. Sisanya ia memiliki tim solid yang mendukung kinerja Prayogo.
"Apa gue bilang?! Nih, mereka sudah naikkan berita kalau besok lebaran. Nih baca, bahkan Dekat dot com sama CDN udah jelas-jelas bilang hilal kelihatan di Maluku! Sial kau Pray!"
Darman mencak-mencak. Ia tampak sangat geram sekali. Prayogo buru-buru ngecek di timeline dan laman Dekat.com.
"Hilal Dipastikan Terlihat di Maluku, Siap-Siap Lebaran Besok Pagi," demikian judul berita di laman Dekat.com.
Darman benar-benar tidak suka didahului media tersebut mengingat obsesinya selama ini adalah mengalahkan kecepatan Dekat, meskipun mereka beda platform. Darman percaya bahwa melalui konten di twitter ia akan bergerak lebih cepat dan menjadi rujukan informasi paling valid di negeri ini. Ujung-ujungnya ia akan menjelma bak gula-gula bagi para sponsor.
"Pray! Ayo posting! Gila apa ya? Kita udah kalah langkah sekarang, padahal mestinya kita bisa lebih cepat dari mereka."
"Bos! Udah berapa kali gue bilang, ini belum valid! Sumber mereka juga nggak jelas! Kalau memang udah kalah cepat, ngapain juga kita nggak sekalian nunggu hasil sidang isbat? Bentar lagi mulai tuh sidang," Prayogo bangkit dari kursinya, ia ngeloyor pergi ke kamar kecil.
"Sialan kamu!" umpat Darman.