Beberapa hari lalu anak saya mendapat tugas untuk membuat takjil dan membagikan makanan buatannya tersebut kepada orang lain, bisa tetangga, bisa pula yang lain. Tugas tersebut sebagai bagian materi school from home (SFH) mengisi kegiatan di bulan Ramadan. Tentu saja untuk anak usia SD masih harus didampingi oleh orang tuanya untuk memasak.
Singkat cerita takjil sudah jadi dan siap untuk dibagikan, cukup ke satu orang saja. Masalahnya, guru meminta dokumentasi foto aksi berbagi tersebut, dan ini sedikit menimbulkan diskusi kecil dengan isteri saya.
"Duh, masa harus difoto segala sih? Kan nggak enak sama tetangga?" ucap isteri saya.
Iya juga sih. Saya yang kebagian tugas memotret benar-benar ragu melakukannya. Padahal sebenarnya sudah biasa motret sana-sini segala momen. Tapi kok rasanya aksi bersedekah kecil seperti ini apa perlu difoto-foto segala? Kan kami bukan lembaga amal atau Youtuber yang perlu menginspirasi penontonnya.
Lagipula yang kami pahami, sedekah akan lebih baik apabila tidak menampilkan sikap seperti pamer atau riya serta berbangga diri atau ujub. Sedekah paling tinggi nilainya adalah yang tersembunyi, guna menghindari munculnya sikap negatif dalam diri manusia. Walau tentu tidak semua sedekah yang diketahui orang itu tidak baik.
Namun, setelah kami renungkan kembali, menimbang baik dan buruknya, aksi berbagi tersebut kemudian tetap dilakukan dan didokumentasikan. Akhirnya kami memahami maksud guru tersebut, yaitu sebagai pembelajaran bagi anak-anak tentang keutamaan sedekah makanan di bulan Ramadan serta menunjukkan kepedulian dengan berbagi di masa sulit akibat pandemi Covid-19.
Foto tersebut dikumpulkan kepada guru dan guru akan membuat semacam kompilasi foto sebagai sarana pembelajaran lebih lanjut. Anak-anak siswa lainnya akan tahu bahwa teman-temannya juga melakukan aksi sedekah makanan. Itulah yang diharapkan bakal menularkan semangat berbagi, serta memupuknya sejak usia dini.
Sedekah memang menjadi salah satu amalan dalam bulan Ramadan yang memiliki pahala besar. Apalagi sedekah berupa makanan kepada orang yang berpuasa. Berbagi takjil, memberikan makanan dan minuman untuk orang yang berbuka puasa, termasuk amalan sunah yang banyak dilakukan oleh orang-orang.
Kini ketika Ramadan bersinggungan dengan masa darurat akibat pandemi Covid-19, aksi sedekah sedikit mengalami pergeseran cara melakukannya. Seperti halnya aksi yang dilakukan anak saya tadi, mungkin jika sekolah masih berlangsung seperti biasa, dia bersama teman-temannya akan melakukan aksi sedekah bersama-sama di lingkungan sekolahnya.
Saat kita dianjurkan lebih banyak di rumah saja, bukan berarti pula pintu untuk bersedekah tertutup begitu saja. Masih banyak cara melakukan aksi sedekah dan berbagi kepada sesama walaupun kita berada di rumah. Tentu saja tanpa mengabaikan tetangga kanan kiri kita apabila memang mereka membutuhkan.
Melalui platform belanja online misalnya, ternyata ada beberapa marketplace yang bekerja sama dengan lembaga amal untuk menyalurkan sedekah kita. Tak melulu dengan nominal besar, karena  dimungkinkan hanya berupa nominal pembulatan dari belanja kita di marketplace sudah bisa masuk ke lembaga amal tersebut.