Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

JPO Tosari Pun Akhirnya Mati

4 Januari 2019   14:23 Diperbarui: 4 Januari 2019   17:49 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudah nyeberang lewat pelican crossing, eh di ujung masih ditutupi bus (foto: widikurniawan)

Masalahnya (lagi), dari arah selatan untuk menuju pelican crossing ternyata harus menyeberang zebra cross (iya, masih zebra, bukan pelican) tiga kali sebelum ketemu pelican crossing Jalan Sudirman yang dijaga mbak-mbak petugas Dishub. Nah, tiga zebra cross yang harus saya taklukkan tanpa bantuan petugas adalah di Jalan Purworejo, Jalan Sumenep dan Jalan Pamekasan. Pejalan kaki di Jakarta pasti sudah tahu bagaimana rasanya nyeberang jalan tanpa bantuan petugas.

Wow, ternyata sungguh besar resiko saya menuju tempat kerja.

Sebelum menuju pelican crossing, harus lewati dulu zebra cross di Jalan Sumenep (foto: widikurniawan)
Sebelum menuju pelican crossing, harus lewati dulu zebra cross di Jalan Sumenep (foto: widikurniawan)
Nah, setelah berhasil sampai di pelican crossing, yang mana dijaga petugas Dishub, memang terasa enak saat menyeberang jalan. Tapi.... hmm, selalu ada tapinya... sesampai di ujung penyeberangan, eh bukan ujung ding, tapi masih di tengah ruas Jalan Sudirman dan di sini pejalan kaki harus mewaspadai keberadaan bus-bus transjakarta yang kadang seolah mau nyelonong saja. Belum lagi kalau ada antrean bus yang masuk Halte Transjakarta Tosari ICBC, sudah pasti ada bus yang menghalangi penyeberang jalan.

Sudah nyeberang lewat pelican crossing, eh di ujung masih ditutupi bus (foto: widikurniawan)
Sudah nyeberang lewat pelican crossing, eh di ujung masih ditutupi bus (foto: widikurniawan)
Bagi yang berniat menyeberang ke ruas selanjutnya, sudah pasti harus ngantre lagi, kali ini di tengah-tengah jalan. Di tempat inilah pada jam sibuk kerap terjadi penumpukan orang, karena ada yang ingin nyeberang ada pula yang berniat menuju Halte Transjakarta Tosari ICBC. Apalagi space yang disediakan terbilang sempit dan dipagari, sehingga tak jarang terjadi senggolan saat pejalan kaki berpapasan.
Ini di jalur menuju Halte Tosari ICBC, di tengah Jalan Sudirman, sempit dan kerap bejubel saat banyak orang (foto: widikurniawan)
Ini di jalur menuju Halte Tosari ICBC, di tengah Jalan Sudirman, sempit dan kerap bejubel saat banyak orang (foto: widikurniawan)
Pertanyaan yang sering saya terima adalah, kalau mau ke arah Blok M kenapa harus naik Transjakarta dari Halte Tosari? Kenapa dari Stasiun Sudirman tidak jalan kaki ke Halte Dukuh Atas 1?

Kalau yang bertanya Pak Gubernur dan bukan pengguna KRL pasti saya maklumi. Jawaban saya adalah pada saat jam sibuk tumpahan penumpang KRL di Stasiun Sudirman akan sangat padat dan berdesakan. Begitu keluar dari KRL penumpang harus naik eskalator yang sempit dan berjejal orang. Setelah itu masih antre tap out di gate keluar stasiun. Setelah itu masih harus jalan kaki ke arah Dukuh Atas dengan jalur yang sempit karena ada pagarnya.

Dengan selisih jarak yang kurang lebih sama (sebelum JPO dibongkar) tentu saya akan lebih cepat sampai ke Halte Transjakarta Tosari ICBC dibanding ke Halte Dukuh Atas 1. Jalan kaki ke arah Tosari lebih enak karena trotoarnya lebar dan tak perlu terhambat orang yang jalannya lelet karena berdesakan. Sudah begitu di sepanjang jalan banyak pula pedagang kaki lima yang jual sarapan dari mulai bubur ayam, nasi uduk, nasi kuning, pecel, ketoprak dan lain-lain.

Kini, JPO Tosari telah dibongkar dan hanya ada pelican crosing beserta 3 zebra cross yang harus ditaklukkan. Perjalanan saya (dan masih banyak rekan senasib lainnya) akan lebih panjang dan melelahkan.

Lho bukannya pelican crossing memudahkan disabilitas?

Hai kawan, coba silakan cek di lokasi. Sekali lagi kalau orangnya dari arah utara tentu saja enak, kalau sebaliknya tentu tambah kerjaan. Tidak ada petugas yang berjaga di tiga zebra cross untuk membantu para disabilitas. Jangankan petugas, bahkan traffic light yang melindungi pejalan kaki pun tak jarang mati sehingga membahayakan penyeberang. Hal ini terjadi pada Jumat (4/1) pagi ketika saya menggunakan fasilitas tersebut.

Terkait memudahkan untuk disabilitas, sebenarnya JPO Tosari adalah satu dari sedikit JPO yang dilengkapi fasilitas lift. Tapi apa daya dan entah apa alasannya, lift itu sudah lama mati dan tak digunakan. Sungguh sayang dan sia-sia nasibnya jika sekarang malah ikut dibongkar.

Lift di ex JPO Tosari, tinggal menunggu ikut dibongkar (foto: widikurniawan)
Lift di ex JPO Tosari, tinggal menunggu ikut dibongkar (foto: widikurniawan)
"Saya juga makin jauh kalau mau ke toilet Pak, harus jalan muter dulu," inilah curhat salah satu petugas di Halte Transjakarta Tosari ICBC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun