Masalahnya (lagi), dari arah selatan untuk menuju pelican crossing ternyata harus menyeberang zebra cross (iya, masih zebra, bukan pelican) tiga kali sebelum ketemu pelican crossing Jalan Sudirman yang dijaga mbak-mbak petugas Dishub. Nah, tiga zebra cross yang harus saya taklukkan tanpa bantuan petugas adalah di Jalan Purworejo, Jalan Sumenep dan Jalan Pamekasan. Pejalan kaki di Jakarta pasti sudah tahu bagaimana rasanya nyeberang jalan tanpa bantuan petugas.
Wow, ternyata sungguh besar resiko saya menuju tempat kerja.
Kalau yang bertanya Pak Gubernur dan bukan pengguna KRL pasti saya maklumi. Jawaban saya adalah pada saat jam sibuk tumpahan penumpang KRL di Stasiun Sudirman akan sangat padat dan berdesakan. Begitu keluar dari KRL penumpang harus naik eskalator yang sempit dan berjejal orang. Setelah itu masih antre tap out di gate keluar stasiun. Setelah itu masih harus jalan kaki ke arah Dukuh Atas dengan jalur yang sempit karena ada pagarnya.
Dengan selisih jarak yang kurang lebih sama (sebelum JPO dibongkar) tentu saya akan lebih cepat sampai ke Halte Transjakarta Tosari ICBC dibanding ke Halte Dukuh Atas 1. Jalan kaki ke arah Tosari lebih enak karena trotoarnya lebar dan tak perlu terhambat orang yang jalannya lelet karena berdesakan. Sudah begitu di sepanjang jalan banyak pula pedagang kaki lima yang jual sarapan dari mulai bubur ayam, nasi uduk, nasi kuning, pecel, ketoprak dan lain-lain.
Kini, JPO Tosari telah dibongkar dan hanya ada pelican crosing beserta 3 zebra cross yang harus ditaklukkan. Perjalanan saya (dan masih banyak rekan senasib lainnya) akan lebih panjang dan melelahkan.
Lho bukannya pelican crossing memudahkan disabilitas?
Hai kawan, coba silakan cek di lokasi. Sekali lagi kalau orangnya dari arah utara tentu saja enak, kalau sebaliknya tentu tambah kerjaan. Tidak ada petugas yang berjaga di tiga zebra cross untuk membantu para disabilitas. Jangankan petugas, bahkan traffic light yang melindungi pejalan kaki pun tak jarang mati sehingga membahayakan penyeberang. Hal ini terjadi pada Jumat (4/1) pagi ketika saya menggunakan fasilitas tersebut.
Terkait memudahkan untuk disabilitas, sebenarnya JPO Tosari adalah satu dari sedikit JPO yang dilengkapi fasilitas lift. Tapi apa daya dan entah apa alasannya, lift itu sudah lama mati dan tak digunakan. Sungguh sayang dan sia-sia nasibnya jika sekarang malah ikut dibongkar.