Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pekerja Sudah Mulai Aktif, Penumpang KRL Commuterline Harus Waspadai Jam Sibuk

21 Juni 2018   20:54 Diperbarui: 22 Juni 2018   10:05 3694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kepadatan dalam KRL Commuterline pada jam sibuk (foto by widikurniawan)

Sebagian pekerja telah kembali beraktivitas di tempat kerja masing-masing pada Kamis, 21 Juni 2018. Hal ini juga berakibat kembali sibuknya angkutan massal seperti KRL Commuterline Jabodetabek. Meski baru hari pertama setelah libur panjang lebaran, tapi aktivitas pagi terlihat sudah ramai di banyak stasiun. 

Moda KRL Commuterline sebagai transportasi favorit para komuter Jabodetabek pun kembali padat seperti biasa pada jam keberangkatan para pekerja. Demikian halnya saat sore hari mulai pukul 16.00 WIB, KRL Commuterline juga memasuki jam-jam padat penumpang karena pekerja kantoran mulai pulang ke rumah masing-masing. 

Pantauan saya di Stasiun Duren Kalibata sekitar jam 17.00, kepadatan kereta terasa sama dengan saat sebelum libur panjang. Namun, situasi kepadatan pada hari ini agak terasa lain karena terlihat banyak penumpang keluarga yang ikut memenuhi kereta. Mereka kebanyakan membawa anak kecil berusia balita bahkan bayi di saat yang kurang tepat.

"Duh! Gimana ini anak saya kejepit! Aduh saya mau keluar nih, tolong geser anak saya kejepit!" itulah teriakan yang saya dengar di ujung gerbong yang saya tumpangi, menjelang kereta masuk Stasiun Pasar Minggu.

Setibanya di Stasiun Pasar Minggu, beberapa penumpang terlihat turun dari kereta. Tapi sepertinya jumlah yang turun 4 orang di tiap pintu, eh yang naik malah 6 orang. Bahkan di peron stasiun tampak beberapa muka memelas yang hanya bisa memandangi kami di dalam kereta. Mereka ingin naik tetapi ragu karena kereta sangatlah padat.

Sempat saya melihat perdebatan empat orang remaja tanggung yang sepertinya jarang naik Commuterline saat jam sibuk begini.

"Udah kita naik grab aja, susah naik kereta, padet terus begini sampai kapan coba? Lama!" ucap salah satu dari mereka.

Saat kereta kembali berjalan, tak jauh dari tempat saya berdiri tiba-tiba terdengar tangisan bayi yang melengking keras. Sang ibu tampak mencoba menenangkan, tapi tak berhasil. Sementara ayahnya mulai mengipasi bayi dalam pangkuan istrinya tersebut. 

Memang, kondisi kepadatan KRL Commuterline jurusan Bogor saat jam sibuk sore hari terasa kurang manusiawi. AC boleh nyala, kipas angin pun kencang, tapi karena padatnya manusia dalam gerbong terasa sangat panas dan gerah. Wajar bila bayi tersebut kepanasan dan menangis.

Rupanya, meski belum semua pekerja kembali beraktivitas masuk kerja, tetapi penumpang umum yang terdiri dari keluarga hingga pelajar yang masih libur, terlihat ikut memenuhi KRL Commuterline. 

Memang tidak ada aturan yang melarang mereka untuk menggunakan moda transportasi ini pada jam sibuk. Tetapi demi kenyamanan, sebaiknya penumpang umum yang bukan pekerja, terlebih membawa anak kecil, agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

  • Jika ingin naik KRL dari luar Jakarta ke arah Jakarta, baik dari Bogor, Tangerang maupun Bekasi, lebih baik setelah jam 9 pagi karena dipastikan sebagian besar pekerja telah terangkut sebelumnya.
  • Jika naik dari Jakarta ke arah luar Jakarta, lebih baik naik sebelum jam 16.00 WIB karena menghindari lautan penumpang pekerja yang pulang dari tempat kerjanya.
  • Jika terpaksa memang harus naik pada jam sibuk dan membawa anak kecil, lebih baik minta tolong petugas untuk mencarikan tempat duduk, atau selalu mencari ujung gerbong yang terdapat tempat duduk prioritas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun