Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Mereka yang Bekerja di Malam-malam Ramadhan

10 Juni 2018   06:33 Diperbarui: 12 Juni 2018   00:31 2738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas security yang bekerja malam di stasiun KRL (foto: widikurniawan)

Azan Isya berkumandang di malam bulan Ramadhan. Bersahutan, bersumber dari berbagai masjid dan mushala. Saat itu saya baru saja turun dari ojek online yang mengantar saya ke Stasiun Duren Kalibata.

"Makasih juga Pak," sahut saya membalas ucapan terima kasih abang ojek online (ojol).

Sebelumnya, dalam perjalanan ia sempat bercerita bahwa biasanya di malam bulan Ramadhan ia narik penumpang hingga sekitar jam 11 malam.

"Kalau siang pas puasa panas Mas, mending malam begini adem dan lebih ramai, lumayan buat nambah THR," ucapnya.

Ojek online bisa dikatakan pekerjaan informal, sebenarnya bebas saja dia menentukan jam kerjanya. Tapi di bulan Ramadhan ia memilih mencari rejeki di malam hari, saat sebagian besar orang memanfaatkannya untuk memperbanyak ibadah malam. Bagaimanapun, alasannya terdengar manusiawi.

Melangkah ke dalam areal stasiun, tampak petugas-petugas berada di posnya masing-masing. Petugas loket melayani penumpang yang mengisi saldo tiket, tampak pula petugas yang mengawasi gate elektronik.

Dekat peron, petugas security tampak waspada menjaga agar penumpang tidak menyeberang peron sembarangan. Maklum lengah sedikit bisa berakibat fatal dengan lalu lalang KRL Commuterline yang begitu sibuk.

Saat KRL Commuterline datang, tampak wajah masinis yang berada di ruang kemudi. Ia nampak fokus, ratusan orang berada dalam tanggung jawabnya. Sebuah tugas yang tidaklah sepele.

Sayup-sayup terdengar lantunan ayat-ayat suci dari masjid dan mushala. Mereka tengah shalat tarawih berjamaah. Momen istimewa yang tidak setiap saat bisa ditemui.

Berbahagialah mereka yang memiliki waktu dan kesempatan. Namun, ada sebagian lagi manusia-manusia yang sebenarnya berkeinginan bergabung dalam kekhusyukan tarawih berjamaah tapi karena tuntutan pekerjaan terpaksa harus berada di jalanan atau di manapun selain di masjid dan mushala.

Sekitar 40 menit kemudian saya tiba di Stasiun Bojonggede, keluar dari KRL dan berjalan keluar stasiun menuju tempat saya menitipkan sepeda motor. Seorang penjaga penitipan motor sigap mengambilkan sepeda motor milik saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun